Wisata Kali Code terus dilakukan penataan
Harianjogja.com, JOGJA– Lurah Gowongan, Kecamatan Jetis, Jogja, Siti Maymunah, mengatakan penataan Jogoyudan terbagi dalam tiga segmen, yakni penataan pinggiran atau bantaran Kali Code, penataan di dalam kampung, dan penataan sosial dan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, beberapa warga Jogoyudan sudah mendapatkan pelatihan penguatan usaha mikro kecil menengah (UMKM), kerajinan membatik, pelatihan pengelolaan kampung wisata, tata cara menghadapi wisatawan.
Penataan di Jogoyudan sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir, namun untuk penataan fisik baru dilakukan sejak akhir 2015 lalu. Penataan fisik baru dilakukan di kawasan yang melingkupi RW 12 dan RW 13. Penataan fisik akan terus dilakukan sampai tujuh RW dari Jembatan Kewek sampai Jembatan Gondolayu.
“Untuk sementara yang rumahnya dikepras ada sekitar 10 kepala keluarga,” kata Maymunah, di sela syukuran dimulainya penataan lingkungan di bantaran Kali Code, kampung setempat, Minggu (13/3/2016). .
Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Gowongan Atok Setyo Budi menambahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan fasilitas wisata Jogoyudan juga akan ditambah dengan membangun Museum Lahar Hujan.
Ide untuk membangun museum tersebut juga muncul dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan pelaku usaha terkait rencana penataan Jogoyudan.
“Museum Lahar Hujan bisa menjadi wisata edukasi karena Jogoyudan merupakan salah satu kampung terparah terpapar bencana lahar hujan dari Gunung Merapi pada 2010 lalu,” ujar Atok.
Selain acara kenduri yang menandai kesiapan warga Jogoyudan menuju kampung wisata 2017, warga juga menggelar ngamen budaya di jembatan Kewek, penampilan berbagai kesenian yang ditampilkan warga Jogoyudan, serta kegiatan bersih-bersih sungai secara bersama-sama di Bantaran Kali Code.