Jogja
Selasa, 24 Oktober 2017 - 19:20 WIB

Wisata ke Mangunan? Tenang, Kawasan Itu Aman dari Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Objek wisata Kebun Buah Mangunan. (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Kawasan wisata Mangunan masih dianggap aman dari bahaya longsor

Harianjogja.com, BANTUL-– Kawasan wisata Mangunan masih dianggap aman dari bahaya longsor karena pemilihan tanaman yang pas untuk menjaga kekuatan tanah dari longsor.

Advertisement

Menurut Skretaris Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Bambang Pin Erwanto mengatakan bahwa akar-akar yang dipilih di kebun buah Mangunan kebanyakan akar tunggang.

“Itu salah satu upayanya menahan longsor, dari 2006 sampai saat ini Alhamdulillah belum pernah terjadi erosi,” katanya, Senin (23/10/2017).

Untuk menjaga pengunjung selalu diberikan arahan oleh petugas agar juga tidak merusak tanaman, guna menjaga tanaman tersebut tetap terus hidup. Dapat dikatakan pula munculnya kebun buah Mangunan tersebut sebagai upaya mencegah longsor.

Advertisement

Menurut Bambang, pihaknya juga selalu mengingatkan para pengunjung yang berada dipuncak untuk lebih berhati-hati karena cukup berbahaya walaupun sudah ada pagar. Untuk pengaturan mobilpun selalu diatur oleh petugas yang ada mengingat jalan atau medan di area itu cukup sulit.

Senada dengan Bambang, Lurah Mangunan Muhammad Poniat mengatakan daerah tersebut bisa dibilang masih aman walaupun berada di kawasan dataran tinggi. “Longsor-longsor kecil wajar tapi tidak sampai ada korban,” kata Poniat.

Menurutnya di daerahnya tersebut juga ada masyarakat sadar bencana di daerah tersebut yang selalu siap siaga jika ada bencana. Dirinya juga mengatakan perhatian dari pemerintah khusunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul sudah cukup baik dengan berbagai tindakan sosialisasi dan simulasi secara berkala.

Advertisement

Dirinya juga berharap daerah tersebut tetap aman dan terus dapat mengembangkan potensi-potensi wisata di daerah tersebut karena sangat potensial. “Wisata-wisata disini kebanyakan swadaya masyarakat nantinya juga ada wisata baru lagi. Karena melihat potensi sebelumnya atau kini suda 11 lokasi wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Poniat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif