SOLOPOS.COM - Salah satu kerajinan dalam lomba cinderamata khas Kulonprogo. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo akan didukung dengan cinderamata khas

Harianjogja.com, KULONPROGO-Puluhan cinderamata yang mengangkat tema kebudayaan khas Kulonprogo ditampilkan di Gedung Kesenian, Wates pada Rabu (18/5/2016).

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Lomba yang digagas oleh Dinas Kebudayaan Kulonprogo tersebut diikuti oleh hingga 40 peserta.

Dalam lomba tersebut, para pengrajin dipersilahkan untuk melakukan proses akhir di lokasi lomba sebelum akhirnya dinilai oleh para juri.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo megatakan bahwa lomba ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan cinderamata yang unik lagi kaya budaya.

“Bukan hanya menarik tapi juga bisa membawa budaya kita,” ujarnya saat pelaksanaan lomba.

Terlebih lagi, Pemkab Kulonprogo saat ini sedang giat mempersiapkan pariwisata lokal agar sejalan dengan keberadaan bandara, pelabuhan, kawasan industri, dan pengembangan kawasan utara.

Untung menjelaskan bahwa prasyarat lomba tersebut memang harus mengusung unsur budaya lokal. Selain itu, untuk bahan bakunya sendiri harus tersedia di Kulonprogo.

Diharapkan, kerajinan tersebut bisa diproduksi massal dan menjadi home industri bagi mayarakat sebagai mata pencaharian dalam pariwisata. Acara ini sendiri rencananya akan digelar setiap tahun dengan pembiayaan dari Danais.

Mayoritas peserta lomba sendiri umumnya masih berusia muda. Dalam lomba tersebut nampak peserta mengangkat tema budaya lokal seperti kesenian angguk, inkling, batik geblek renteng, serta kepahlawanan Nyi Ageng Serang. Beragam kerajinan tersebut juga banyak yang dibuat dari kayu, kulit, serat alam, batok kelapa, dll.

Tak hanya diikuti oleh pengarjin yang sudah memiliki usaha sendiri namun ada pula pengrajin pemula yang ikut serta. Bagas Indra, salah satu peserta asal Kalibawang mengatakan bahwa kerajinan yang ia bawa dalam lomba kali ini merupakan karya keduanya. Sebelumnya, ia hanya membuat kerajinan dari gagang es krim sebagai tugas sekolah.

“Bikin pertama yang bentuk singa, lalu coba ikut lomba ini,”ujarnya. Bagas sendiri membuat kerajinan berupa patung robot pengendara kuda. Menurutnya, karya tersebut terinspirasi dari tokoh Nyi Ageng Serang namun dengan sentuhan khas remaja laki-laki yang menyukai kartun robot.

Dalam lomba tersebut akhirnya dimenangkan oleh Kiswantara, pengrajin asal Purwosari, Girimulyo. Ia membuat kerajinan berupa tempat bolpoin berbentuk penari incling yang menggunakan bahan baku kayu bekas.

Awalnya, ia membuat kerajinan tersebut untuk cinderamata bagi desa wisata di di tempatnya. Biasanya, ia juga memberdayakan ibu-ibu PKK untuk proses akhir pengerjaan cinderamatanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya