SOLOPOS.COM - Wisatawan berswa foto di puncak Widosari yang terletak di Pedukuhan Tritis, Ngargosari Samigaluh Kulonprogo, Kamis (22/2/2018). (Beny Prasetya)

Puncak Widosari di Pedukuhan Tritis, Ngargosari, Samigaluh sudah tidak bisa lagi dikatakan sebagai wisata alternatif di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO– Melihat kunjungan wisatawan membludak, Puncak Widosari di Pedukuhan Tritis, Ngargosari, Samigaluh sudah tidak bisa lagi dikatakan sebagai wisata alternatif di Kulonprogo. Setiap akhir pekannya, tidak kurang dari 400 orang mendatangi puncak Widosari.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Berada di ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut, Puncak Widosari menyuguhkan panorama hutan dan perkotaan. Di sisi timur dan barat, pengunjung dapat menyaksikan Kota Jogja dan Purworejo secarang gamblang. Ribuan pohon yang berada di bawah puncak juga terpampang jelas jika cuaca tidak berembun.

Tak kurang pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbenam dan terbit. Lebihnya Gunung Merbabu dan Merapi juga nampak, jelas di sisi Timur Laut.

Wakil Ketua Pokdarwis Argobinangun, Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Warih Triyanto menyatakan bahwa saat pergantian tahun 2018, setidaknya ada seribu wisatawan  berada di puncak Widosari.

“Seribu orang ada disini [Puncak Widosari] karena bisa melihat kembang api dari Jogja dan Purworejo. Bahkan kalau cuaca bagus juga terlihat laut,” jelasnya, baru-baru ini.

Namun Warih mengakui kondisi wisata yang terintegrasi dengan objek wisata kebun teh Tritis ini masih perlu pembangunan infrastuktur lain sebagai penunjang wisata. Fasilitas berupa toilet, warung, serta lampu penerang agar puncak Widosari bisa dinikmati pada malam hari.

“Masih membutuhkan seperti toilet, warung untuk menjajakan air minum, dan juga lampu untuk wisata malam,” katanya.

Warih menambahkan bahwa sebenarnya Puncak Widosari telah dibuka semenjak 2012 lalu. Namun kunjungan mulai bertambah ketika Dinas Pariwisata membangun tangga dan gasebo di 2017 lalu. “Sampai saat ini, puncak Widosari masih sering dikunjungi orang untuk semadi, atau sesirih,” ucapnya.

Sementara staf Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kulonprogo, Retno Raharjo mengukapkan bahwa Puncak Widosari berdiri di atas Sultan Ground. Sementara dana pembangunan mengghabiskan Rp 3 miliar yang dianggarkan Dinpar Kulonprogo di 2017 ini.

“Kita mengembangkan spot dari jalan masuk gazebo dan lainnya. Sementara dana yang digunakan ialah dana alokasi khusus sebanyak Rp3 miliar.

Salah satu pengunjung, Yohana Suhartiningsih,22, mengaku terpukau terkesima dengan pemandangan yang disuguhkan. Yohana yang datang bersama suami serta anak itu mengaku tidak keberatan dengan retribusi sebanyak

“Pertama udaranya bersih, kedua panoramanya lebar dan jauh, jadi untuk Rp5.000 rupiah tidak mahal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya