SOLOPOS.COM - Beberapa pelaku wisata yang tergabung dalam Paguyuban Pondok Laguna Pantai Glagah membersihkan sampah dari sekitar warung miliknya, Senin (26/10/2015). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Wisata Kulonprogo di Pantai Glagah dipenuhi sampah, sehingga para pelaku wisata melakukan aksi bersih-bersih

Harianjogja.com, KULONPROGO – Destinasi wisata Pantai Glagah kotor dipenuhi sampah. Ratusan pelaku wisata di objek wisata tersebut melakukan kerja bakti membersihkan sampah yang ditinggalkan wisatawan, Senin (26/10/2015).

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Sampah yang berserakan mengotori kawasan wisata unggulan Kulonprogo ini, tidak hanya berasal dari pengunjung. Sampah-sampah yang menumpuk juga banyak berasal dari warung sekitar objek wisata.

Peduli terhadap kebersihan tempat wisata ini, para pelaku wisata yang tergabung dalam Paguyuban Pondok Laguna, membersihkan bersama-sama sampah tersebut.

Wakil Ketua Paguyuban Pondok Laguna Pantai Glagah Suyadi mengatakan, paguyuban ini terdiri dari pemilik warung di sekitar pantai, pengelola perahu wisata, pelaku parkir dan lain sebagainya.

“Kegiatan ini dilakukan karena banyak sekali sampah yang mengotori tempat wisata ini. Kami sudah rutin membahas persoalan sampah, tetapi memang [kesadaran] kurang,” ujar Suyadi.

Suyadi memaparkan, pembersihan dilakukan tidak hanya di sekitar kawasan laguna dan kawasan warung-warung.  Pembersihan juga dilakukan di sekitar kawasan pantai yang menjadi lokasi payung-payung wisata. Selain itu, sampah-sampah yang berada di kawasan muara sungai juga dibersihkan.

“Kalau tidak dibersihkan, maka akan tidak sedap dipandang. Apalagi pengunjung datang langsung lihat ke laut. Kami juga mengatur jalur menuju pantai di antara warung agar bisa lebih luas,” jelas Suyadi.

Sampah-sampah yang dibersihkan dari berbagai sudat kawasan wisata ini dikumpulkan. Suyadi mengungkapkan, untuk menampung sampah-sampah tersebut, sudah ada lima unit bak sampah yang diberikan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo. Selain itu, bantuan bak sampah juga disediakan dari Pemerintah Desa setempat.

Meski sudah disediakan bak sampah, diakui Suyadi, sampah masih belum dikelola dengan baik. Dia mengatakan, kemungkinan karena letak bak sampah yang cukup jauh membuat para pengelola warung makan di sekitar tempat wisata tidak sempat untuk membuang sampah warungnya.

“Kami minta agar selanjutnya, para pelaku wisata ini dapat lebih meningkatkan kesadaran untuk membuang sampah usahanya di tempat yang telah disediakan. Tentunya semua pihak juga harus sama-sama menyadari, di sini sama-sama cari rejeki, tetapi juga harus membuat pengunjung nyaman,” imbuh Suyadi.

Sementara itu, Kasi Objek dan Sarana Prasarana Dinbudparpora Kulonprogo Kuat Tri Utomo menambahkan, volume sampah di kawasan wisata Pantai Glagah memang cukup banyak. Apalagi dengan kunjungan wisatawan ke pantai tersebut yang selalu meningkat. Dirinya menyambut baik upaya pengelola warung dan pelaku wisata lainnya yang melakukan pembersihan sampah di kawasan wisata tersebut.

Peningkatan volume sampah di wisata Pantai Glagah selalu terjadi. Terlebih ketika musim liburan, sampah di kawasan wisata ini akan menumpuk. Maka dari itu, pihak  Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo juga menyediakan kontainer untuk mengangkut sampah yang menumpuk.

“Kami selalu berkoordinasi dengan DPU untuk pengelolaan sampah dalam hal pengangkutan sampah. Selain itu, kami juga telah memberikan empat unit bak sampah untuk menampung sampah-sampah yang ada,” jelas Kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya