SOLOPOS.COM - Sejumlah penari menampilkan Sendratari Sugriwo Subali yang secara perdana dipentaskan di Pendapa Objek Wisata Goa Kiskendo, Minggu (22/3/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Wisata Kulonprogo untuk pementasan sendratari Sugriwa-Subali akan memiliki panggung terbuka.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebuah panggung terbuka akan dibangun untuk mendukung pementasan sendratari kolosal Sugriwa Subali di kawasan objek wisata Gua Kiskendo, Jatimulyo, Kulonprogo, pada 2016 mendatang.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Nantinya, pengelolaan acara tersebut juga bukan lagi kewenangan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kulonprogo, melainkan diserahkan kepada Pemerintah Desa Jatimulyo.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito mengungkapkan, rencana pembangunan panggung terbuka merupakan program Pemerintah Daerah DIY. Bentuk tersebut akan membuat para pengunjung bisa melihat sendratari sembari menikmati keindahan alam perbukitan menoreh. Namun, Joko mengaku belum mengetahui besar anggaran yang bakal disiapkan.

“Kami berharap, masyarakat di sana menanggapinya dengan terus mengasah kreativitas dan inovasi,” katanya, Selasa (2/6/2015).

Tahun ini, sendratari kolosal Sugriwa Subali dijadwalkan pentas sebanyak sembilan kali. Jadwal pementasan pun sudah disosialiasikan sehingga masyarakat bisa memilih sendiri kapan akan datang menonton. Kegiatan tersebut diharapkan bisa terus berlangsung secara rutin.

“Kami berharap, Kulonprogo memiliki event rutin dengan mengangkat identitas seni tertentu,” ucap Joko.

Sendratari kolosal Sugriwa Subali pertama kali dipentaskan pada 22 Maret lalu dan sudah digelar hingga tiga kali. Menurut Joko, baik kualitas pementasan maupun kuantitas penonton sama-sama mengalami peningkatan.

“Pertunjukan ketiga kemarin adalah masa transisi. Jika biasanya benar-benar ditunggui dosen dari kampus ISI, ini sudah agak dilepas. Tentu ke depan akan selalu ada evaluasi,” ujarnya.

Joko menjelaskan, pementasan Sugriwa Subali memang masih membutuhkan dampingan dan dukungan dari berbagai pihak. Namun, saat ini masyarakat di sana juga sedang disiapkan agar bisa mandiri.

“Awalnya kita memfasilitasi semua. Jika prosesnya baik, kami berharap tidak ada lagi ketergantungan dengan pemerintah. Selanjutnya, pemerintah desa diberi kewenangan mengelola event ini,” paparnya kemudian.

Joko menambahkan, kesuksesan sendratari kolosal Sugriwa Subali diharapkan mampu memaksimalkan pemberdayaan masyarakat yang diikuti peningkatan kesejahteraan.

“Saya yakin masyarakat Jatimulyo pasti diuntungkan. Setidaknya banyak yang bisa dikembangkan dari sisi ekonomi,” kata Joko.

Sementara itu, Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro menyatakan siap mengelola pementasan sendratari kolosal Sugriwa Subali. Menurutnya, hal itu menjadi peluang untuk mengembangkan potensi dari setiap dusun.

“Di sini sudah banyak potensinya, mulai dari penata rias hingga properti seni. Sekarang iringannya saja sudah bisa mandiri, kurang penari utamanya yang belum. Tapi itu juga sedang disiapkan,” ungkapnya.

Anom pun sepakat jika sendratari itu menunjang pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat, terlebih jika panggung terbuka sudah jadi. “Semuanya bakal berkesinambungan. Kami juga ada enam obyek wisata lokal lain. Harapannya, orang-orang bisa ke sendratari dulu sebelum main ke curug,” tuturnya. (Rima Sekarani I.N.)

Jadwal pementasan sendratari kolosal Sugriwa Subali 
-22 Maret 2015
-19 April 2015
-17 Mei 2015
-19 Juli 2015
-16 Agustus 2015
-20 September 2015
-18 Oktober 2015
-22 November 2015
-20 Desember 2015
Sumber : Disbudparpora Kulonprogo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya