SOLOPOS.COM - Kebun teh milik Purwanto di Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo memiliki pemandangan yang elok dan kesejukan udara sehingga berpotensi menjadi tempat wisata. (JIBI/HARIAN JOGJA/NINA ATMASARI)

Wisata Kulonprogo kini bergeser dari semula ke pantai kini ke Pegunungan Menoreh

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Kulonprogo mencatat hanya ada 13.067 pengunjung di sejumlah objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Kulonprogo selama liburan pekan lalu. Jumlah ini jauh lebih rendah dari 20.000 pengunjung yang ditargetkan selama 4 hari libur tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selama libur panjang tersebut, jumlah pendapatan retribusi dari sejumlah objek wisata hanya mencapai angka Rp60,7 juta. Bendahara Penerimaan Disparpora Kulonprogo, Ruri Atmini menjelaskan bahwa angka ini cenderung kurang memuaskan. “Hanya 13.067 pengunjung selama 4 hari di Glagah, Congot, Trisik, dan Waduk Sermo,” ujarnya pada Senin (9/5/2016).

Ia menambahkan bahwa jumlah tersebut belum termasuk pemasukan retribusi di objek wisata Gua Kiskendo dan Puncak Suroloyo. Karena jarak yang cukup jauh, biasanya pemasukan retribusi kedua objek wisata tersebut dilakukan selama dua minggu sekali.

Meski demikian, tren penurunan jumlah pengunjung di sejumlah objek wisata ini sudah berlangsung sejak dua bulan belakangan. Adapun, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Wisata Disparpora Kulonprogo, Kuat Tri Utomo menjelaskan bahwa sebenarnya jumlah wisatawan yang masuk ke Kulonprogo sudah jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hanya saja, kemunculan sejumlah objek wisata baru di kawasan Pegunungan Menoreh memberikan efek penurunan jumlah pengunjung salah satunya di Pantai Glagah. “Biasanya tulang punggung utama wisata di Glagah tapi sekarang sudah tersebar ke mana-mana,” ujarnya. Saat ini banyak objek wisata bermunculan di berbagai tempat yang dikelola oleh masyarakat sehingga wisatawan yang datang tersebar ke sejumlah titik.

Ia mengakui bahwa pengunjung Pantai Glagah pada liburan kali ini jauh menurun. Pada waktu-waktu sebelumnya, menurutnya, dengan durasi libur selama 4 hari biasanya Pantai Glagah akan dikunjungi oleh 10.000 orang.

Selain itu, Waduk Sermo yang biasanya terkena dampak dari jumlah kunjungan objek wisata Kalibiru juga mengelami penurunan jumlah pengunjung. Pasalnya, saat ini wisatawan sudah mengetahui sejumlah jalur alternatif menuju Kalibiru dan tidak selalu melalui Waduk Sermo.

Kuat menguraikan bahwa kini wisatawan lebih cenderung senang berwisata ke daerah pegunungan dibanding pantai. “Efek musim penghujan, lebih sejuk dan air terjun juga banyak,”jelasnya.

Tiga objek wisata pegunungan yang mengalami lonjakan pengunjung antara lain Kalibiru, Kebun Teh Nglinggo, dan Kebun Teh Tritis.

Meski masih dikelola oleh masyarakat setempat, ketiga tempat tersebut mengalami lonjakan hingga tiga kali lipat daripada biasanya. Dibandingkan Pantai Glagah, sejumlah objek wisata di kawasan pegunungan ini lebih diminati oleh wisatawan yang berusia muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya