SOLOPOS.COM - Pengunjung Museum Gunung Merapi (MGM) mendengar penjelasan pemandu wisata di sekitar diorama Gunung Merapi, Kamis (26/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Wisata Sleman berupa museum Gunung Merapi mengalami kerusakan

Harianjogja.com, SLEMAN– Gedung Museum Gunung Merapi (MGM) yang terletak di jalan Boyong, Dusun Banteng Hargobinangun, Pakem segera direnovasi. Dibutuhkan dana sekitar Rp500 juta untuk merehab museum geo-wisata tersebut.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

PLt Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Aji Wulantara menjelaskan perbaikan gedung MGM akan dilakukan bersama Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung.

“Dari kementerian sudah datang. Mereka sudah melakukan estimasi awal dana untuk perbaikan museum tersebut,” katanya saat jumpa pers di Ruang Humas Pemkab Sleman, Jumat (3/3/2017).

Perbaikan gedung yang berdiri di atas lahan seluas 3,4 hektare itu dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Pasalnya museum yang berada di Lereng Merapi itu merupakan salah satu icon pariwisata unggulan di Sleman. Saat ini, katanya, sejumlah bagian atap gedung seluas 4.470 meter persegi tersebut mulai retak.

“Kondisi tersebut menimbulkan kebocoran di beberapa bagian saat hujan turun. Ketika hujan turun, petugas langsung meletakkan ember di beberapa titik untuk menampung air hujan,” kata Aji.

Selain itu, sejumlah ruangan terutama di lantai atas MGM tidak digunakan secara optimal. Akibatnya, sebagian fasilitas di ruangan tersebut menjadi rusak. Dinding ruangan selain tidak terawat juga banyak yang terkelupas. Warga cat juga memudar. Tidak jarang, beberapa ruangan di bagian atas gedung tersebut justru menjadi sarang burung.

Meski MGM aset milik Pemkab Sleman, lanjut Aji, pengelolaannya dilakukan bersama Badan Geologi Bandung. Pemkab, lanjutnya, berencana untuk mengelola MGM secara mandiri. Kerja sama pengelolaan antara Pemkab dengan Badan Geologi dilakukan hingga 2019 mendatang.

“Perbaikan MGM belum bisa dilakukan secara mandiri oleh Pemkab Sleman. Kalau pengelolaannya sudah 100 persen di bawah Pemkab, perbaikannya bisa dianggarkan melalui Danais [Dana Keistimewaan],” kata Aji.

Kepala Bidang Dokumentasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan Disbud Sleman, Wasita menambahkan, Pemkab menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke MGM untuk tahun ini sebanyak 350.000 wisatawan dengan target pendapatan 2017 sebesar Rp2 miliar. Adapun jumlah kunjungan selama awal tahun ini rata-rata sebanyak 42.000 wisatawan per bulan.

“Kami optimis, MGM dapat meraih target kunjungan serta pendapatan yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya