Jogja
Kamis, 1 Juni 2017 - 05:20 WIB

WISATA SLEMAN : Masyarakat Cangkringan Harus Sadar Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Asih (kanan) menerima uba rampe Labuhan Merapi di Pendapa Kecamatan Cangkringan, Kamis (27/4/2017). (JIBI/Harian Jogja/Sekar Langit Nariswari)

Kecamatan Cangkringan saat ini sudah menjadi daerah tujuan wisata

Harianjogja.com, SLEMAN– Kecamatan Cangkringan saat ini sudah menjadi daerah tujuan wisata. Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan lagi masalah kebersihan, keteraturan, keasrian, keaslian lingkungan dan keramahan masyarakat.

Advertisement

“Dengan keramahan masyarakatnya akan memberi kesan positif tentang Sleman bagi tamu-tamu yang berkunjung di sleman terutama di Cangkringan,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo saat Tarawih putaran pertama di Masjid Al Iman Dusun Kedungsriti Umbulharjo Cangkringan, Senin (29/5/2017) malam.

Saat ini, kata Sri, Sleman mempunyai branding baru yaitu The Living Culture yang mempunyai arti Sleman memiliki budaya yang dinamis dan mampu bersanding dengan budaya asing. Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat selalu membudayakan dan memelihara budaya bangsa, terlebih budaya asli Sleman.

“Disamping itu Sleman telah melaunching Logo Beras Sleman. Dengan logo dan label tersebut kami berharap bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas beras Sleman,” harapnya.

Advertisement

Logo Beras Sleman itu, kata Sri, dapat digunakan oleh masyarakat dengan syarat beras tersebut diproduksi di wilayah Sleman dan mempunyai kualitas yang baik dan dijual dengan harga yang memadai. Bupati juga menyerahkan bantuan uang total senilai Rp15,9 juta dari sejumlah donatur dan 10 Mukena.

Sementara itu Ustadz Abdullah dari Plagrok Wukirsari Cangkringan dalam tausiahnya menyampaikan perang yang paling berat adalah perang melawan hawa nafsu. Oleh karenanya, manusia diharapkan selalu mampu mengendalikan hawa nafsunya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif