SOLOPOS.COM - Empat Tahun Merapi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Wisata Sleman, pungli Kaliadem mendapat perhatian ORI DIY

Harianjogja.com, SLEMAN — Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY mendatangi Dinas Pariwisata berkaitan dengan polemik pungutan liar yang terjadi di wilayah objek wisata Kaliadem, Cangkringan. Diakui ada unsur pemaksaan terkait penarikan biata maupun nominal yang dilakukan kepada wisatawan.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Baca Juga : WISATA SLEMAN : ORI DIY Cek Pungli Kaliadem, Hasilnya?

Endah Sri Widiastuti, Sekretaris Dinas Pariwisata mengatakan jika pihaknya sudah melakukan pemetaan masalah termasuk pengecekan lapangan bersama instansi terkait meski masih melakukan formulasi keputusan. Pemerintah desa setempat juga akan dilibatkan karena objek wisata itu dinilai bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Ia mengatakan jika warga setempat memang sudah melaksanakan wisata di daerah tersebut termasuk dengan harganya secara otodidak sejak 2011, paska-erupsi Merapi. Karena itu, memang diperlukan pembinaan terkait pemandu wisata yang sesuai standar. Fokus perbaikan akan dilakukan baik pada pelaksanaan ojek maupun pemandu wisata.

“Ojek dan pemandu tidak boleh dicampur sementara ternyata orangnya tidak berkompeten,”ujar dia, Rabu (26/7/2017)

Camat Cangkringan, Edi Harmana mengatakan terdapat dua pengelola ojek yang berbeda di daerah tersebut. Karena itu, penataan juga termasuk penggabungan penyedia jasa tranportasi tersebut. Berdasarkan pengamatannya, belakang ini sudah tidak ada lagi jasa ojek yang mangkal di daerah tersebut sejak masalah ini mencuat. Bahkan, sebagian besar wisatawan bisa terus naik ke Kaliadem menggunakan kendaraan pribadinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya