Jogja
Rabu, 11 Januari 2023 - 23:39 WIB

Wisatawan di Jogja Rata-Rata Keluarkan Rp1,97 Juta untuk Berbelanja

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Malioboro Mall di Jalan Malioboro, Jogja, Selasa (13/9/2022). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Solopos.com, JOGJA — Jumlah wisatawan yang datang ke Kota Jogja selama 2022 mencapai 7,4 juta 0rang. Rata-rata setiap wisatawan mengeluarkan uang senilai Rp1,97 juta untuk berbelanja.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko, mengatakan selama 2022, total kunjungan wisatawan mencapai 7,4 juta orang. Dari total kunjungan tersebut, sekitar 800.000 wisatawan berkunjung pada Desember atau saat libur akhir tahun.

Advertisement

Dia mengatakan jumlah wisatawan itu melebihi target yang telah ditetapkan. Pihaknya juga mencatat adanya peningkatan realisasi untuk indikator lainnya yaitu lama tinggal wisatawan dan belanja wisatawan selama bera di Kota Jogja.

Rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Jogja pada 2022 mencapai 1,86 hari atau melebihi target 1,7 hari. Begitu juga dengan belanja wisatawan yang mencapai Rp1,97 juta per wisatawan dari target Rp1,6 juta per wisatawan.

Advertisement

Rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Jogja pada 2022 mencapai 1,86 hari atau melebihi target 1,7 hari. Begitu juga dengan belanja wisatawan yang mencapai Rp1,97 juta per wisatawan dari target Rp1,6 juta per wisatawan.

Meskipun seluruh indikator menunjukkan angka yang positif, namun Wahyu mengatakan, tetap akan berupaya melakukan pembenahan di berbagai sektor untuk mendukung pengembangan pariwisata pada 2023.

Pembenahan tersebut salah satunya pelayanan informasi bagi wisatawan dibuka pada momentum tertentu saat kunjungan wisatawan di Jogja mengalami kenaikan seperti saat libur sekolah, Lebaran, dan akhir tahun.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Jogja, Oleg Yohan, mengatakan Dinas Pariwisata setempat perlu mengambil peran layaknya dirigen dalam pengembangan pariwisata di kota tersebut.

“Sebagai dirigen, maka Dinas Pariwisata harus mampu memberikan aba-aba dalam menggerakkan seluruh organisasi perangkat daerah lain agar seirama untuk mengembangkan pariwisata yang menjadi lokomotif perekonomian di Yogyakarta,” katanya.

Menurut dia, Kota Jogja sudah memiliki magnet yang menarik bagi wisatawan untuk selalu datang berkunjung sehingga yang perlu dilakukan adalah mempertahankan dan terus mengembangkan magnet tersebut agar wisatawan yang berkunjung semakin banyak.

Advertisement

Selama berkunjung di Jogja, lanjut dia, wisatawan harus dipastikan dapat menikmati Jogja degan aman dan nyaman. Untuk mewujudkannya, maka pembinaan kepada pelaku usaha jasa pariwisata tetap harus dilakukan.

“Berbagai kejadian, seperti pelaku usaha yang menerapkan harga tidak wajar tidak boleh terus kembali terulang terjadi karena hal itu akan membuat wisatawan merasa tidak nyaman, merusak citra pariwisata,” katanya.

Selain itu, promosi pariwisata juga tetap harus dilakukan agar Kota Jogja semakin dikenal, tidak hanya untuk wisatawan domestik tetapi juga mancanegara.

Advertisement

“Promosi bisa dilakukan dengan memanfaatkan laman milik Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selain promosi melalui table top,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif