SOLOPOS.COM - Bus Trans Jogja singgah di Stasiun Maguwo. (Solopos-Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, BANTUL — Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kerap mendapat keluhan dari wisatawan  terkait minimnya transportasi umum di kawasan wisata.

“Kabupaten Bantul ini minim transportasi umum seperti di jalur Srandakan dan Imogiri. Selama ini keluhan wisatawan itu bahwa Bantul kan destinasi wisatanya banyak. Hanya saja transportasi umum yang wujudnya reguler itu sangat sedikit,” kata Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, di Temrinal Palbapang, Rabu (14/12/2022).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Dia menuturkan salah satu solusi atas masalah tersebut adalah dengan pembukaan trayek Trans Jogja yang telah diresmikan sebulan lalu.

Selain itu, kata Kwintarto, perluasan trayek Damri dari Palbapang menuju Imogori juga menjadi salah satu jalan untuk mengatasi persoalan angkutan publik tersebut. Bahkan, pihaknya juga mengusulkan agar trayek Damri tidak cuma diperluas hingga Imogiri. Tetapi juga sampai kawasan huatn pinus di Mangunan.

Dia juga mengatakan bahwa pengembangan kawasan Bantul sebagai destinasi wisata harus memperhatikan beberapa hal seperti aspek keterhubungan sumbu filosofis.

Baca Juga: Wow! 7,8 Juta Orang Diperkirakan Masuk ke Yogyakarta saat Libur Nataru

“Dulu upaya kami itu membuat jalur dari YIA masuk Bantul dan Jogja masuk ke Bantul. Soalnya kan ada filosofi yang harus dibangun bahwa kawasan selatan itu harus dibuat ramai. Sehingga keberadaan YIA, pada saatnya nanti, juga harus ikut meramaikan Bantul apabila membicarakan DIY,” katanya.

Lebih jauh, Kwintarto mengatakan jalur sumbu filosofis yang menyentuh titik Parangtritis harus diramaikan sehingga wisatawan tidak melihat Jogja sebagai sebuah kota saja namun juga ada makna dan sejarah yang membangun.

Karena itu, Dispar Bantul berusaha mempromosikan trayek baru Trans Jogja rute Malioboro-Palbapang agar wisatawan mengenal, kemudian tertarik untuk menggunakan Trans Jogja. Kwintarto juga menjelaskan pihaknya memiliki rencana untuk memperluas trayek hingga kawasan Kasongan.

“Dengan Damri kami juga sudah merilis bahwa kalau tahun ini jalur yang ada hanya sampai terminal Palbapang maka tahun depan akan sampai terminal Imogiri,” ucapnya.

Baca Juga: Puncak Widosari, Hidden Gem di Kulonprogo, Ini Rute & Fasilitasnya

Rencana tersebut sebenarnya tidak sebatas perluasan trayek hingga Imogiri namun juga Damri diharapkan dapat tembus hingga hutan pinus lalu turun ke Patuk. Hanya saja untuk implementasi hal itu perlu pembahasan yang lebih jauh dan bertahap.

Dengan dukungan dari Kementerian Perhubungan dan Trans Jogja, Kwintarto berharap keberadaan Kabupaten Bantul menjadi strategis untuk kunjungan wisata melalui transportasi umum yang ada.

“Sangat strategis kalau nanti sudah ada jalur YIA Imogiri naik ke Hutan Pinus turun ke Patuk lalu ke Malioboro. Itu akan kami usahakan,” lanjutnya.

Berkaitan dengan perluasan trayek Damri, Kwintarto mengatakan pernah ada jalur dari Borobudur ke Parangtritis namun sepi peminat. Hal ini juga yang menjadi perhatian Dispar Bantul sebagai patokan untuk perluasan trayek Damri. Nantinya, trayek Damri menuju Parangtritis akan dihidupkan kembali.

Baca Juga: Pencuri di Plaza Malioboro Ditangkap, Ada Remaja Perempuan & Kakek-Kakek

“Pada saatnya kami akan mengusulkan juga jalur itu [Parangtritis] karena banyak wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi sehingga membuat kepadatan lalu lintas di sana. Kalau pakai kendaraan umum kan harapan kami bisa satu kendaraan untuk 30 orang,” ucap dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Wisatawan Keluhkan Minimnya Angkutan di Bantul, Dispar: Kami Usul Damri Capai Hutan Pinus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya