Rangkaian upacara adat Ki Ageng Wonolelo digelar di Pondok Wonolelo Widodomartani Ngemplak sejak Jumat (13/10/2017) malam
Harianjogja.com, SLEMAN– Rangkaian upacara adat Ki Ageng Wonolelo digelar di Pondok Wonolelo Widodomartani Ngemplak sejak Jumat (13/10/2017) malam. Event ini diharapkan dapat berdampak positif baik secara sosial, budaya, dan ekonomi.
Ketua Panitia Saparan dan Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo, Wartono mengatakan, upacara Saparan ini tidak hanya mendukung program wisata dan budaya tetapi juga untuk mengajak generasi muda menggali dan memahami nilai-nilai seni budaya yang adiluhung.
“Makanya selama even yang berlangsung hingga akhir bulan ini, kami memberikan wahana bagi pertumbuhan kesenian rakyat,” katanya, Minggu (15/10/2017).
Ruang-ruang yang disediakan itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan (handarbeni) warga terhadap seni budaya bangsa sendiri. Itulah mengapa, even ini melibatkan semua unsur. Mulai anak-anak, remaja hingga dewasa. Berbagai potensi seni budaya dipentaskan. Di antaranya pentas seni anak-anak PAUD/ TK, hadroh dan qosidah, srunthul, jathilan, orkes melayu/ dangdut, badui, angklung, sholawatan, karawitan, kethoprak PS Bayu, dan sebagainya.
Gelaran akbar tersebut juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi warga sekitar. Dengan begitu kesejahteraan warga juga bisa meningkat selama kegiatan berlangsung. Apalagi, pada puncak kegiatan nanti digelar sebaran 1,5 ton apem yang direncanakan pada Jumat (27/10/2017) mendatang.
Saat itu, warga akan mengirab pusaka-pusaka Ki Ageng Wonolelo seperti kitab suci Alkuran, baju Onto Kusuma, tongkat dan kopiah hingga bongkahan mustoko masjid. Pusaka-pusaka itu diiringi dengan kirab gunungan, bregada Keprajuritan, tari dan fragmen serta penyebaran apem.
“Apem ini sebagai simbol sedekah yang nanti diperebutkan oleh pengunjung. Apem ini dianggap dapat mendatangkan keberkahan hidup,” katanya.