SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/empiremedia.co.uk)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/empiremedia.co.uk)

JOGJA—Kiprah para desainer Indonesia semakin diakui dunia. Hal ini diakui 99designer.com, sebuah pasar desain grafis terbesar di dunia yang menghubungkan perusahaan pencari karya design dengan para designer freelance.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Direktur Komuitas 99designer.com, Jason Aiken mengatakan saat ini tercatat 225.000 desainer dari 192 negara menjadi member. Dari jumlah itu, 17.000 di antaranya dari Indonesia. “Indonesia berada di tingkat atas melewati Filipina yang biasanya mendominasi,” kata Jason di sela-sela roadshow 99designer.com di Hotel Hyat, Jogja, Jumat (7/6/2013).

Sistem kerja komunitas ini adalah dengan melakukan kompetisi design yang dipesan sebuah perusahaan. Desain yang dipilih, akan mendapat hadiah antara US$200-US$1.000. Sejak diluncurkan pada 2008, perusahaan ini telah mengucurkan hadiah lebih dari US$54 juta atau sekitar Rp486 miliar bagi para pemenang. ”Indonesia dan Filiphina terbesar karena kedua negara ini mencapai US$10 juta [Rp90 miliar],” tambahnya.

Karena tingginya peserta dari Indonesia inilah roadshow digelar di Indonesia selama satu minggu. Salah satunya di Kota Jogja yang merupakan pusat desainer. ”Kami juga akan segera meluncurkan 99designer.com, dalam versi Indonesia,” tuturnya.

Dalam satu bulannya, rata-rata 8.000 kompetisi digelar dengan total hadiah tidak kurang dari Rp18 miliar. Semua desainer dari seluruh dunia bisa ikut serta dengan cukup mendaftarkan sebagai member.

Meski terkesan bisa sebagai pekerjaan sambilan, penghasilan yang didapat seorang desainer ternyata cukup besar. I Dewa Gede Pratama, mahasiswa Amikom Jogja misalnya, mengaku telah mendapatkan tidak kurang dari US$7.000 atau sekitar Rp65 juta sejak tiga tahun ikut dalam 99designer.com.

”Saya menang sekitar 34 kali. Dan itu penghasilan yang besar bagi saya,” kata mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsinya tersebut.

Senada disampaikan Syaiful Dani, designer asal Bandung yang ikut acara tersebut. Lulusan Unikom Bandung ini setidaknya telah meraup Rp150 juta dengan beberapa kali memenangkan kompetisi design.

”Belum termasuk perusahaan yang menghubungi secara langsung setelah saya menang di kompetisi,” katanya. Padahal dia mengaku mengerjakannya sembari santai di kamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya