Jogja
Senin, 14 Maret 2022 - 19:45 WIB

Yogyakarta Diguyur 1,1 Juta Liter Minyak Goreng Sepekan Terakhir

Harian Jogja  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi minyak goreng. (JIBI/dok)

Solopos.com, JOGJA — Daerah Istimewa Yogyakarta menerima pasokan minyak goreng sebanyak 1,1 juta liter sejak tanggal 7 hingga 13 Maret 2022. Namun, Pemda DIY tidak dapat memantau dalam pendistribusian minyak goreng tersebut.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Aprianto, mengatakan berdasarkan dashboard distribusi minyak goreng Kementerian Perdagangan, DIY mendapatkan stok sebanyak 1,1 juta liter untuk tujuh hari mulai 7 hingga 13 Maret 2022.

Advertisement

Angka sejuta liter lebih itu didapatkan dari produsen yang melaporkan pendistribusiannya ke Kemendag. Meski mendapatkan alokasi yang cukup banyak, Pemda DIY mengaku sama sekali tidak bisa memantau atau melihat distribusi minyak goreng itu ke mana saja.

Baca Juga: Ditarik Rp250.000 karena Bawa Kamera, Wisatawan Tamansari Jogja Protes

“Kalau di atas kertas minyak goreng yang dilaporkan dan dikirim ke DIT 1,1 juta liter, tetapi kami tidak tahu dalam praktiknya berapa dan terdistribusi ke mana saja,” kata dia, Senin (14/3/2022).

Advertisement

Sehingga, saat Presiden Joko Widodo melakukan sidak di salah satu minimarket di Jl. Pasar Kembang, Kota Jogja dan menemukan stok minyak goreng kosong pada Minggu (13/3/2022), pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

Yanto menyebut toko berjejaring yang didatangi Presiden Jokowi biasanya sudah memiliki sistem tersendiri dan barang disimpan di sebuah gudang besar di luar DIY.

Baca Juga: Berfoto di Tugu Jogja, Seorang Perempuan Nyaris Tertabrak Kendaraan

Advertisement

“Kami hanya bisa mendorong kepada kantor pusat dari toko jejaring itu agar menambah pasokan minyak goreng di wilayah Kota Jogja khususnya dan DIY pada umumnya,” kata dia yang dikutip dari harianjogja.com.

Dia menuturkan distribusi minyak goreng di toko berjejaring telah diatur manajemen masing-masing dengan sistem yang tergantung dengan permintaan toko dan biasanya dikirim secara berkelanjutan.

“Harapan kami minyak goreng suplainya kontinyu, karena masyarakat banyak memborong sehingga mungkin perlu penambahan kuota minyaknya yang ada di toko. Kami mendorong distributor memberikan suplai untuk melakukan operasi buat para pedagang dengan harga jual Rp14.000,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif