SOLOPOS.COM - Tupan berdiri di samping rumahnya di dekat jurang di Perbukitan Kembang, Dusun Suru, Kampung, Ngawen, Gunungkidul Senin (28/8 - 2023).

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Dua keluarga yang menjadi penghuni terakhir di pedalaman Bukit Kembang, Dusun Suru, Kampung, Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Relokasi dilakukan karena kawasan tersebut termasuk zona rawan longsor.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto, mengatakan pihaknya telah melakukan survei ke tempat tinggal penghuni terakhir di area Perbukitan Kembang di Dusun Suru, Kampung, pada Senin (4/9/2023). Pemantauan ini dilakukan sebagai respons atas adanya berita viral dua keluarga yang menjadi penghuni terakhir di kawasan tersebut.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Tim sudah survei bersama-sama dengan Pemerintah Kalurahan Kampung,” kata Giyanto kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).

Menurut dia, berdasarkan laporan dari tim survei, kedua keluarga memenuhi kriteria untuk direlokasi. Hanya saja, Giyanto belum bisa memastikan kapan bisa terlaksana karena keputusan menunggu kebijakan dari pimpinan.

“Kalau tahun ini belum bisa. Sebab, untuk usulan kegiatan di APBD Perubahan 2023 sudah ditutup,” katanya.

Meski belum tahu kapan relokasi dilakukan,  Giyanto memastikan relokasi tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan di tempat lain. Setiap keluarga akan dibangunkan rumah dengan alokasi anggaran Rp50 juta. Namun dengan catatan lokasi baru merupakan tanah milik pribadi.

“Bentuknya nanti bantuan sosial. Tapi, untuk pelaksanaan kami masih menunggu arahan lanjutan,” katanya.

Lurah Kampung, Ngawen, Suparna, mengatakan ada janji dari Pemkab Gunungkidul untuk merelokasi kedua warga yang tinggal di Bukit Kembang. Meski demikian, ia berharap pelaksanaan bisa dilakukan secepatnya.

“Tanah untuk hunian baru tidak ada masalah karena kedua keluarga sudah membeli dari warga. Mudah-mudahan pemindahan bisa dilakukan sebelum musim hujan tahun ini,” katanya.

Suparna mengakui sempat menawarkan bantuan untuk relokasi sebesar Rp10 juta dari dana desa. Namun, kedua warga tidak menerimanya dikarenakan tidak memiliki dana tambahan dalam proses pemindahan.

“Memang sepuluh juta rupiah tidak mencukupi. Sedangkan, keadaan keluarga juga masuk kurang mampu. Jadi, kami berharap ada solusi dari Pemkab Gunungkidul,” katanya.

Ia menjelaskan, pada awalnya di kawasan Bukit Kembang ada 22 kepala keluarga yang tinggal. Namun dikarenakan adanya serangan monyet liar dan akses yang kurang memadai, satu per satu pada pindah hingga akhirnya di 2020 lalu hanya menyisakan dua keluarga.

“Keluarga terakhir sudah ingin pindah, tetapi tidak memiliki biaya pemindahan,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 2 Penghuni Terakhir di Bukit Kembang Dijanjikan Relokasi oleh Pemkab Gunungkidul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya