SOLOPOS.COM - Bendungan yang menjadi hulu Selokan Mataram. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) berencana membuka kembali aliran air Selokan Mataram pada Sabtu (21/10/2023) malam. Pembukaan aliran air Selokan Mataram ini lebih cepat dibandingkan rencana awal.

Awalnya, BBWSSO akan melakukan penutupan aliran air di Selokan Mataram hingga 31 Oktober 2023. Penutupan ini karena ada pekerjaan rehabilitasi dan pembuatan bangunan ukur di pintu air Bligo, Magelang, Jawa Tengah.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO, Rr. Vicky Ariyanti, mengatakan percepatan pembukaan aliran air Selokan Mataram dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah saluran dinilai sudah aman setelah melalui proses perbaikan dan pembuatan bangunan ukur di Bligo, Jawa Tengah.

“Hanya saja, pengaliran air ini menyesuaikan dengan debit dari Sungai Progo,” katanya, Rabu (18/10/2023).

Meski membuka aliran air di Selokan Mataram lebih cepat, namun hal itu tidak diikuti dengan percepatan pembukaan aliran air di saluran Van Der Wicjk. Vicky menyebut, aliran air di saluran Van Der Wicjk tetap akan dimatikan sampai akhir Oktober. Artinya, aliran air di saluran Van Der Wicjk baru akan dibuka kembali pada 1 November 2023.

“Di sana masih banyak pekerjaan yang harus disempurnakan,” sambungnya.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik rencana tersebut. Dia mengucapkan terima kasih kepada BBWSSO yang lebih cepat membuka aliran air di Selokan Mataram. Sebab, keberadaan air di Selokan Mataram sangat penting bagi berbagai pihak.

“Alhamdulillah, jika air sudah segera bisa dialirkan, terima kasih,” kata Kustini.

Sebelumnya, sebanyak 28 kelompok pembudidaya ikan di 4 kapanewon di wilayahnya yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram selama Oktober 2023.

Adapun total luasan kolam yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram adalah seluas 230.120 meter persegi.

“Jika dihitung dengan jumlah produksi ikan sebanyak 831.822 kilogram,” kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono.

Selain itu, ada sebanyak 1.068,6 hektare lahan pertanian di Sleman terancam gagal panen akibat fenomena Elnino dan ditutupnya saluran air Selokan Mataram serta saluran Van Der Wijk. Data tersebut didasarkan kepada pemantauan lapangan yang dilakukan dan juga didasarkan pada laporan dari beberapa petani terkait dampak kekeringan. Adapun 1.068,6 hektare lahan pertanian yang terancam gagal panen itu ada 9 kapanewon berbeda di Sleman.

“Dan, dampak kekeringan yang paling bisa terjadi puso atau gagal panen dan lainnya berupa penurunan hasil panen hingga 25 sampai 45 persen,” lanjut Suparmono.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kabar Gembira! Sabtu Malam Mendatang, Aliran Air Selokan Mataram Kembali Dibuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya