Jogja
Minggu, 8 Oktober 2023 - 21:57 WIB

Dampak Pencemaran di 2 Pantai Gunungkidul: Sejumlah Biota Laut Ditemukan Mati

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pantai Krakal, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Selasa (17/3/2015). (FOTO ISTIMEWA/Dok. SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pencemaran limbah minyak di Pantai Krakal dan Pantai Slili di Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, berdampak pada kehidupan biota laut. Sejak pencemaran terjadi, sejumlah biota laut di dua pantai tersebut mati.

Mengenai limbah yang mencemari dua pantai tersebut saat ini belum diketahui. Pemerintah masih menunggu pengujian untuk memastikan limbah yang mencemari dua pantai tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan penyebab pasti terjadinya pencemaran limbah di Pantai Krakal dan Pantai Slili masih belum diketahui secara pasti. Rencananya pada Senin (9/10/2023) dilakukan pengujian terhadap pencemaran di kedua pantai itu.

“Sekarang baru pengamatan awal. Besok akan diperiksa lagi dengan membawa alat pengujian untuk menguji air sehingga diketahui jenis cemaran maupun penyebabnya,” kata Hary kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).

Meski baru sebatas pengamatan awal, ia mengakui pencemaran sudah berdampak terhadap ekosistem di kedua pantai. Berdasarkan laporan dari petugas ditemukan sejumlah hewan mati seperti bulu babi kecil, bintang laut hingga kepiting kecil.

Advertisement

“Lokasi temuan biota laut yang mati berada di pinggiran pantai,” katanya.

Selain itu, petugas di lapangan juga sudah melakukan identifikasi awal. Untuk sementara disimpulkan jenis paparan limbah berupa oli atau tumpahan solar.

“Untuk pastinya menunggu pengujian,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, pengunjung di Pantai Slili dan Pantai Krakal mengeluhkan adanya pencemaran limbah. Secara kasat mata, paparan tidak terlihat, tapi pada saat bermain air ada cairan lengket seperti sisa oli.

“Kalau secara kasat mata kurang terlihat. Namun ketika anggota badan masuk ke dalam air laut, terasa licin dan meninggalkan noda warna hitam,” katanya Mayarisari, salah seorang pengunjung kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).

Menurut Mayarisari, peristiwa yang sama juga terjadi di Pantai Slili. Setibanya di Pantai ini akan bermain, tetapi oleh pengunjung lain diperingatkan agar tidak bermain karena adanya limbah seperti tumpahan minyak. “Ada rombongan anak-anak yang datang, tapi diperingatkan sehingga tidak jadi bermain,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tercemar Limbah Hitam Lengket, Biota Laut Pantai Krakal dan Slili Mati

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif