SOLOPOS.COM - Seorang petani di Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, sedang memeriksa debet air dari pompa listrik untuk mengaliri sawahnya, Kamis (29/12/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, BANTUL — Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyiapkan pompanisasi atau proses mengairi lahan pertanian dengan cara memompa air dari sungai, sumur atau sumber air lainnya untuk daerah pertanian kering menghadapi musim kemarau.

“Bagi lahan pertanian di daerah daerah tadah hujan, daerah-daerah kering yang terkendala air sudah disiapkan pompanisasi,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi seusai menghadiri panen raya di Bulak Canden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (24/5/2024), dilansir Antara.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Menurut dia, bahkan pompanisasi atau pemberian bantuan mesin pompa air untuk kelompok tani termasuk petani di Kabupaten Bantul, selain dialokasikan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) di Kementan, juga dilakukan pemerintah daerah melalui APBD kabupaten.

“Dari dinas juga sudah terima pompa, dan sekarang di Bantul ini minta tambahan lima pompa, tetapi kami selalu menyiapkan lebih dari yang dibutuhkan, nanti diusulkan, tapi sumbernya tidak hanya dari APBN pusat, dari provinsi, bahkan dari kabupaten juga ‘back up’,” katanya.

Apalagi sekarang ini, sambung Dirjen Tanaman Pangan, dari pemerintah kelurahan melalui lurah siap membantu pompanisasi petani di wilayahnya dengan mengalokasikan anggaran dari Dana Desa.

“Karena sekitar 20 persen Dana Desa itu untuk ketahanan pangan, sehingga sinergi, saling mengisi ini harapannya adalah di saat kemarau, saat kering petani tetap bisa proses produksi dengan teknik budidaya hemat air, benih tahan kekeringan, dan air dengan pompa baik dari sungai maupun sumur yang disiapkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan, hingga saat ini jumlah pompa air yang telah diperbantukan kepada petani mencapai 5.100 unit, bahkan jumlah tersebut diakuinya paling banyak dari kabupaten lain di DIY.

“Karena kita juga menerima bantuan dari non-Kementerian Pertanian, yang paling banyak kita dari Kementerian ESDM ada sekitar 2.000 pompa, kami terima kasih ada tambahan pompa terus, termasuk saat ini pompa turun lagi dari Kementan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya