SOLOPOS.COM - Pantai Parangtritis, salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Solopos.com, BANTUL — Jumlah kasus kecelakaan laut di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Januari-Desember 2023 mencapai 13 kejadian. Dari jumlah kejadian itu, sebanyak 42 orang selamat dan dua orang meninggal dunia.

Angka kasus kecelakaan laut ini melonjak cukup tinggi dibandingkan tahun lalu. Selama 2022, angka kecelakaan laut mencapai 8 kejadian dengan 10 orang selamat dan satu orang meninggal dunia.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kecelakaan laut terbaru di Pantai Parangtritis terjadi pada Kamis (7/12/2023) pagi. Tiga orang pelajar dari MTs Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah terseret ombak saat bermain di Pantai Parangtritis. Dalam keajdian tersebut dua korban berhasil diselamatkan, sementara satu orang masih dalam pencarian.

Selang beberapa hari kemudian atau Senin (11/12/2023) korban hilang terseret ombak Pantai Parangtritis ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa. Korban ditemukan terapung di kawasan Pantai Cemara Sewu, sekitar pukul 13.30 WIB.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis, Muhammad Arief Nugraha mengimbau agar wisatawan menghindari palung yang ada di Pantai Parangtritis untuk mengantisipasi kejadian serupa.

“Imbauan untuk mengantisipasi laka laut, tolong [wisatawan] jangan bermain air di daerah palung, di palung tersebut sudah kita berikan tanda dengan rambu. [Wisatawan juga] Jangan bermain air terlalu ke tengah,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/12/2023).

Sementara berdasarkan perkiraan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul akan terjadi kenaikan sekitar 40 persen wisatawan di Pantai Parangtritis selama libur Nataru.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi, mengimbau agar wisatawan menanyakan titik mana saja yang dilarang untuk bermain air sehingga kejadian serupa tidak terjadi.

“Kalau wisatawan yang mengerti itu [palung] dihindari. Tim SAR [Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III] sudah memberitahu bahwa itu palung dan harus dihindari. [Wisatawan diharapkan] Berhati-hati dengan kondisi ombak, akan lebih aman ketika main air bertanya ke Tim Sar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyampaikan kawasan Pantai  Kabupaten Bantul memiliki beberapa potensi ancaman bahaya antara lain ombak cukup tinggi dan keberadaaan beberapa palung yang patut diwaspadai wisatawan.

Menurut dia, wisatawan kerap tergoda untuk bermain di tepi pantai, namun tak selang lama wisatawan mulai bergeser ke sisi tengah. Menurutnya, wisatawan kerap tidak menyadari arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.

Untuk mengantisipasi laka laut, Polres Bantul mengimbau agar wisatawan tidak mandi di sana.

“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Awas Bahaya! Jangan Dekati Palung Saat Bermain Air di Pantai Parangtritis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya