Jogja
Selasa, 16 Januari 2024 - 23:23 WIB

Pembangunan Jembatan Panadansimo Alami Kendala saat Musim Hujan

Stefani Yulindriani Ria S. R  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan. (Freepik.com)

Solopos.com, BANTUL — Pembangunan Jembatan Pandansimo yang memiliki panjang 1.900 meter di Kabupaten Bantul kini telah mencapai 15 persen. Hujan yang mengguyur akhir-akhir ini ikut mempengaruhi pembangunan jembatan yang menghubungan antara Kabupaten Bantul dan Kulonprogo di atas Sungai Progo.

PPK Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN), Setiawan Wibowo, mengatakan saat ini PJN sudah mulai mengerjakan fondasi bore pile. Sementara Jembatan Pandansimo yang merupakan bagian dari proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) itu ditargetkan rampung pada Desember 2024.

Advertisement

“Untuk pekerjaan struktur [jembatan] target kami sekitar bulan September [2024] akhir sudah selesai, kemudian untuk pekerjaan arsitektur dan beautifikasi setelahnya, sekitar Oktober-Desember [2024],”  katanya melalui telepon, Selasa (16/1/2024).

Pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo sedikit mengalami kendala lantaran saat ini telah memasuki musim hujan. Selain itu, naiknya muka air sungai juga berpengaruh terhadap progres pembangunan jembatan.

Advertisement

Pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo sedikit mengalami kendala lantaran saat ini telah memasuki musim hujan. Selain itu, naiknya muka air sungai juga berpengaruh terhadap progres pembangunan jembatan.

“Pekerjaan konstruksi pasti ada kendala terkait cuaca dan lainnya, antara lain naiknya muka air sungai yang nanti berpengaruh. Namun sudah kami antisipasi dengan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai [BBWS Serayu Opak] untuk mengetahui ketinggian sungai di Kali Progo. Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait, apabila terjadi banjir dan sebagainya,” katanya.

Ia menyampaikan masa pelaksanaan konstruksi Jembatan Pandansimo semakin berkurang. Pada perencanaan awal ditargetkan selama 20 bulan, kemudian disingkat menjadi 15 bulan, dan akhirnya sesuai masa pelaksanaan kontrak yaitu 13 bulan. Namun, target rampung sejak pekerjaan masih sesuai dengan target awal.

Advertisement

Jembatan tersebut akan menggunakan teknologi lead rubber bearing (LRB) yang mampu mengurangi dampak gempa Bumi. Selain itu jembatan tersebut didesain elevated untuk menekan risiko tsunami. Jembatan Pandansimo juga dibangun dengan jarak sekitar 500 meter dari bibir pantai, untuk mengantisipasi apabila terjadi tsunami.

Jembatan Pandansimo merupakan paket kegiatan Inpres Jalan Daerah Tahap 1 yang menjadi bagian dari rangkaian Jalur Trans Selatan Jawa. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi di selatan Jawa.

Jembatan Pandansimo akan dibangun sepanjang 1.900 meter yang terdiri dari jalan pendekat sepanjang 625 meter, slab on pile sepanjang 690 meter, dan jembatan utama sepanjang 675 meter.

Advertisement

Nilai kontrak Jembatan Pandansimo mencapai Rp814,8 miliar yang dilakukan oleh PT Adikarya Persero, PT Sumber Wijaya Sakti. Kerja Sama Operasi selama 408 hari kalender dengan Rencana Final Hand Over (PHO) pada 31 Desember 2024.

Sebelum pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo, telah dilakukan feasibility study pada 2003 dan pembebasan lahan secara bertahap pada 2013-2015 oleh Pemda DIY. Kemudian proses penyiapan Amdal dan Review Detail Engineering Design (DED) tahun 2022, penandatanganan kontrak dan proses Groundbreaking pada Desember 2023.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pekerjaan Jembatan Pandansimo Terkendala Hujan

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif