Solopos.com, BANTUL — Peristiwa tragis menimpa perawat RS Santa Elisabeth, Ganjuran, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, bernama Yohanes Septian Indra Putra. Perawat berusia 33 tahun itu ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi rumah sakit tempatnya bekerja, Sabtu (6/1/2023) pagi.
Belum diketahui penyebab kematian korban. Meski demikian, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widynyana, mengatakan penemuan mayat perawat RS Elisabeth Ganjuran Bantul itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Mayat itu kali pertama ditemukan rekan sesama perawat, Ernes Novema Dhamara, 26, dan Maryana, 37, saat melakukan pemeriksaan pasien.
Kala itu, kedua saksi tidak melihat keberadaan korban dan berusaha melakukan pencarian. “Saat itu didapati di satu kamar mandi terkunci dari dalam dan tidak bisa dibuka. Mereka pun mengajak Supriyanto mendobrak pintu kamar mandi dan didapati korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tergeletak arah kepala di utara,” terang Kasi Humas Polres Bantul, Sabtu.
Seusai kejadian, para perawat RS Elisabeth Ganjuran Bantul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bambanglipuro. Mendengar adanya laporan tersebut, petugas dari Polsek Bambanglipuro mendatangi lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan medis dari dokter rumah sakit setempat tidak didapatkan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
“Korban meninggal dua jam sebelum ditemukan dan belum bisa dipastikan penyebab meninggalnya. Pemeriksaan luar korban ditemukan bekas spet suntikan dua buah di TKP. Menurut keterangan keluarga, korban tidak ada riwayat sakit. Keluarga korban sendiri menerima musibah tersebut,” ucap Jefrry.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
