SOLOPOS.COM - Groundbreaking Jembatan Pandansimo di Kabupaten Bantul yang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang di Yogyakarta. (Istimewa/jogjaprov.go.id)

Solopos.com, BANTUL — Pemerintah kini tengah membangun Jembatan Pandansimo yang akan menghubungkan Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul di sisi timur dan Kapanewon Galur, Kabupaten Kulonprogo di sisi barat. Jembatan sepanjang 1.900 meter itu digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang di Yogyakarta. Bahkan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Pulau Jawa.

Saat ini jembatan terpanjang di Jawa masih dipegang oleh Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa di Jawa Timur. Panjang Jembatan Suramadu sekitar 5,4 kilometer. Sementara jembatan terpanjang kedua di Jawa adalah Jembatan Pasupati di Jawa Barat yang memiliki panjang sekitar 2,8 kilometer. Jembatan Pasupati ini memiliki singkatan dari Pasteur Surapati.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Pembangunan Jembatan Pandansimo ini telah dimulai pada Senin (12/12/2023). Groundbreaking jembatan ini dilakukan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Jembatan Pandansimo ini akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY. Selain itu juga memperkuat konektivitas Jawa bagian selatan yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur.

Dikutip dari jogjaprov.go.id, Sultan menyampaikan Jembatan Pandansimo ini menjadi jalan pembuka kesejahteraan bagi masyarakat Bantul. Dia optimistis pembangunan jembatan terpanjang di Jogja ini tidak hanya menjadi modal untuk mobilitas transportasi saja, tetapi juga menjadi konektor pembangunan sektor ekonomi, logistik, dan memacu pertumbuhan multi-sektor lainnya di wilayah Bantul dan Kulonprogo.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk turut mengawal setiap tahapan pembangunan jembatan Pandansimo. Mari turut memastikan setiap tahapan pembangunan, harus dicermati secara seksama. Agar proses pembangunan dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai standar safety dan quality yang telah ditentukan,” ujar Sri Sultan.

Kepala BBPJN Jateng-DIY, Rien Marlia, mengatakan proses penyiapan pembangunan Jembatan Pandansimo sudah berlangsung sejak lama. Pada 2013 hingga 2015 telah dilakukan pembebasan lahan oleh Pemda DIY dan penyiapan dokumen amdal. Sedangkan review DED dilakukan pada 2022.

Dia menyampaikan jembatan yang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang di Jogja ini masuk pada paket kegiatan Inpres Jalan Daerah Tahap 1 yang merupakan bagian dari rangkaian jalur Trans Selatan Jawa. Pembangunan jembatan ini harapannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi di bagian selatan Jawa.

Jembatan Pandansimo memiliki panjang 1.900 meter, kata dia, terdiri dari jalan pendekat sepanjang 625 meter, slab on pile sepanjang 690 meter, dan jembatan utama dengan bentang 675 meter.

Untuk anggaran pembangunan jembatan ini mencapai Rp814,8 miliar yang dikerjakan PT Adikarya Persero dan PT Sumber Wijaya Sakt. Kerja sama operasi selama 408 hari kalender dengan rencana final hand over pada 31 Desember 2024.

Jembatan Pandansimo ini berada pada karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal. Lokasi ini dekat dengan sumber gempa sesar Opak dengan radius kurang dari 10 km. Hal ini menyebabkan jembatan terpanjang di Jogja ini memiliki kerentanan terhadap potensi likuifaksi.

“Jembatan Pandansimo akan menggunakan teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing pada struktur bawah jembatan yang fungsinya untuk meredam gempa. LRB ini mampu mengembalikan struktur yang ditopangnya pada posisi semula setelah gempa berakhir. Jembatan Pandansimo juga nantinya akan dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal,” kata Rien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya