SOLOPOS.COM - Sejumlah relawan saat mendorong mobil yang mogok lantaran gagal melewati salah satu tanjakan di Jalur Cinomati, Kamis (29/6/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, SLEMAN – Seluruh moda transportasi bus dilarang melintasi tiga jalur turunan ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat momen libur Lebaran 2024. Pelarangan ini dilakukan karena tiga jalur turunan itu rawan kecelakaan.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal, mengatakan jalur turunan sekaligus tanjakan ekstrem yang dilarang itu adalah di kawasan Bukit Bego Jalan Imogiri-Mangunan dan tanjakan Cinomati yang ada di Kabupaten Bantul. Kemudian kawasan destinasi wisata Tebing Breksi di Kabupaten Sleman.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Yang menanjak boleh, tapi untuk yang turunan kami alihkan. Saya tidak ingin terjadi korban untuk kesekian kalinya,” kata dia, Rabu (3/4/2024).

Menurut Alfian, larangan menuruni tiga jalur tersebut sesuai dengan rekomendasi keselamatan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Bus yang hendak turun melalui tiga jalur itu bakal dialihkan melewati jalur alternatif lain yang lebih aman.

“Larangan kami berlakukan untuk semua bus, kalau [mobil minibus] elf masih bisa, roda dua dan roda empat lainnya masih bisa,” kata dia yang dikutip dari Antara.

Alfian menjelaskan di Bukit Bego terdapat jalur turunan yang sangat panjang dan curam disertai belokan yang tajam. Pada 8 Februari 2024 terjadi kecelakaan bus pariwisata di jalur itu dengan menewaskan tiga penumpang.

Demikian pula di Cinomati, menurut Alfian, selain memiliki turunan tajam, jalurnya sangat sempit dan berkelok.

“Walaupun memiliki kelihaian mengemudi atau mungkin rem anginnya baik, tapi kita tidak tahu kondisi pada saat di jalan, dan mungkin hujan,” kata dia.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Rizki Budi Utomo, mengatakan Bukit Bego Jalan Imogiri-Mangunan, Bantul memang menjadi jalur utama yang dilalui rombongan wisata dengan rute Tebing Breksi ke Puncak Becici, berakhir Pantai Parangtritis atau sebaliknya.

“Menurut teman-teman di pariwisata pola paket travelnya memang seperti itu. Ada yang dari Breksi, Becici, dan berakhir di Parangtritis atau sebaliknya,” ujar dia.

Oleh karena itu, Rizki meminta bus yang hendak melalui kawasan Bukit Bego harus dipastikan dalam kondisi sehat dibuktikan dengan hasil uji kendaraan bermotor (KIR) terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya