Jogja
Kamis, 22 Februari 2024 - 22:30 WIB

Sedih, Pelajar Disabilitas di Gunungkidul Dirundung Teman hingga Jarinya Patah

Andreas Yuda Pramono  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi perundungan remaja. (Freepik)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Seorang pelajar yang merupakan penyandang disabilitas di salah satu SMP di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, diduga menjadi korban perundungan. Bahkan, pelajar laki-laki berusia 13 tahun itu mengalami patah jari kelingking.

Ayah korban, Wasido, mengatakan peristiwa perundungan itu terjadi pada Rabu (21//2/2024) setelah salat Zuhur.

Advertisement

Dia mengatakan kejadian perundungan itu bermula saat anaknya dan pelajar lain saling terlibat ejek-mengejek. Setelah itu, terjadi perkelahian.

“Anak saya kan dari lahir tangannya cuma satu,” kata dia saat ditemui di RSUD Wonosari, Kamis (22/2/2024).

Advertisement

“Anak saya kan dari lahir tangannya cuma satu,” kata dia saat ditemui di RSUD Wonosari, Kamis (22/2/2024).

Wasido menambahkan perkelahian tersebut membuat salah satu jari kelingking tangan anaknya patah. Sebab itu, dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari dan menjalani rawat inap. Dia menceritakan anaknya kerap menjadi korban perundungan.

Hari ini, anak lelaki yang masih duduk di bangku kelas VII SMP tersebut sebenarnya akan masuk ke ruang operasi. Hanya saja ada beberapa kendala sehingga operasi ditunda. Rontgen juga telah dilakukan dan hasilnya jari kelingking memang patah dan harus dioperasi dengan memasang pen.

Advertisement

Wasido mengaku apabila tidak ada proses perundingan untuk membahas nasib anaknya antara keluarga perundung dan pihak sekolah, dia mempertimbangkan akan melaporkan hal tersebut ke polisi.

“Pihak sekolah ada yang menemani ke sini [RSUD Wonosari],” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gunungkidul, Nunuk Setyowati membenarkan kejadian tersebut. Proses mediasi pun telah dilakukan antara pihak yang berkepentingan. Dengan begitu, kejadian tersebut tidak sampai tahap pelaporan ke kepolisian.

Advertisement

“Saya detailnya belum begitu tahu. Tapi benar terjadi kekerasan dan sudah dimediasi sekolah kedua orang tuanya,” kata Nunuk.

Nunuk mengaku telah menghubungi kepala sekolah bersangkutan untuk mendapat kronologi kejadiannya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pelajar Disabilitas di Gunungkidul Jadi Korban Perundungan

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif