SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada. (Freepik.com)

Solopos.com, BANTUL — Sebanyak delapan orang resmi mendaftar penjaringan bakal calon bupati dan calon wakil bupati Bantul dari Partai Golkar. Kedelapan orang itu juga telah mengembalikan berkas formulir pendaftaran di Kantor DPD II Partai Golkr Bantul, Rabu (24/4/2024).

Dari delapan orang itu, tiga di antaranya mendaftar sebagai bakal calon bupati Bantul. Ketiga orang itu yakni dosen Universitas Janabadra, Untoro Hariadi; pengusaha dan juga kontraktor, Agus “Moncer” Santosa, serta Bupati Bantul saat ini, Abdul Halim Muslih.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Untoro Hariadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran pada Rabu (24/4/2024) siang. Selain mengembalikan formulir pendaftaran di Golkar, Untoro Hariadi juga mendaftar di beberapa partai lain.
Kapan waktunya, nanti saya lihat dinamika politik yang ada. Komunikasi politik dengan partai lain juga sampai saat ini masih saya lakukan,” ucap Untoro.

Agus “Moncer” Santosa mengirim wakil untuk mengembalikan formulir. “Awalnya, Agus “Moncer” akan mengembalikan sendiri, tetapi kemudian mewakilkannya.

Sedangkan Abdul Halim Muslim juga mengembalikan formulir melalui perwakilannya.

Sementara, lima pendaftar yang melamar posisi bakal calon wakil bupati Bantul adalah Ali Rasyid, Bejo WTP, Ahmad Badami, Mujiyat, dan Amin Purnomo. DPD Golkar Bantul selanjutnya akan menggelar rapat bersama DPD Golkar DIY. Daftar pelamar akan dibawa ke DPP Partai Golkar. Setelah itu akan ada survei dan fit and proper test. Survei diadakan Lembaga Survey Indonesia (LSI) dan biayanya ditanggung rata oleh para pelamar jabatan kepala daerah. Survei yang melibatkan 800 responden anggarannya senilai Rp165 juta. Adapun survei dengan 400 responden butuh anggaran Rp130 juta. Survei elektabilitas digelar tiga kali, yakni April sampai Mei, Juni sampai Juli, dan Juli sampai Agustus.

Ketua DPD Golkar Bantul Paidi mengatakan DPP Partai Golkar akan menyandingkan kandidat yang punya elektabilitas tinggi dengan nama yang diajukan oleh partai koalisi. Sebab, Golkar Bantul tidak bisa mengusung calon sendiri, mengingat syarat mengajukan calon adalah sembilan kursi di DPRD Bantul.

“Saat ini kami punya enam kursi. Sejauh ini komunikasi dengan partai lain pun terus kami lakukan,” papar Paidi.

Dia mengatakan Partai Golkar bisa berkoalisi dengan partai mana pun. “Untuk Pilkada, keputusan koalisi diserahkan ke daerah. Karena lokalitas daerah satu dengan yang lain berbeda,” jelas Paidi.

Paidi optimistis Golkar bisa menang di Pilkada Bantul meskipun pada dua pilkada sebelumnya, koalisi partai yang dibangun oleh Partai Golkar Bantul selalu kalah. Pada Pilkada 2020, Golkar Bantul berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS, Nasdem, PPP dan PBB mengusung Suharsono-Totok Sudarto. Adapun pada Pilkada 2015, Golkar bersama PDIP mengusung Sri Surya Widati-Misbakhul Munir.

“Dari pengalaman tersebut, kami sudah punya stategi untuk pilkada kali ini. Kami optimistis menang,” ucap Paidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya