SOLOPOS.COM - Gerbang Samudra Raksa di Kulonprogo. (harianjogja.com/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menurunkan harga sewa Gerbang Samudra Raksa (GSR) yang menjadi ikon pariwisata di perbatasan antara Kulonprogo dan Magelang, Jawa Tengah. Penurunan harga sewa ini karena hingga saat ini belum ada satu pun penyewa atau investor yang tertarik untuk mengelola GSR.

Pemkab telah melakukan pembukaan sewa untuk yang ketiga kalinya setelah dua pembukaan sewa sebelumnya belum ada penawaran masuk. Dalam pembukaan kali ini, pemkab menurunkan nilai sewa menjadi Rp239 juta.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Nasip, mengatakan nilai sewa GSR turun dari Rp609 juta menjadi Rp239 juta. Penurunan tersebut diharapkan dapat menarik penyewa atau investor untuk mengelola GSR.

“Kami sudah membuka penyewaan untuk GSR sejak Senin [13/11/2023], nanti sampai 22 November [pemasukan penawaran dan proposalnya],” kata Nasip, Rabu (15/11/2023).

Nasip menambahkan berbeda dari pembukaan sewa pertama kali, kali ini Pemkab Kulonprogo tidak menghitung semua spot dalam menentukan nilai sewa. Hanya beberapa spot yang dapat digunakan untuk bisnis yang dihitung. Spot atau titik yang tidak dihitung tetap dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung seperti gardu pandang dan musala.

Skema sewa, kata Nasip, dilakukan per lima tahun kemudian harus diperpanjang. Setiap perpanjangan sewa akan ada biaya tambahan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi. Dengan begitu saat ini belum ada penetapan apapun mengenai biaya tambahan perpanjangan.

Apabila tidak ada penawaran masuk sampai akhir November 2023, maka Disbud Kulonprogo akan memutuskan untuk mengelola GSR secara mandiri.

“Kalau pengelolaan nanti dilakukan UPT Taman Budaya ya akan mirip dengan pihak ketiga. Hanya saja kalau pihak ketiga kan terserah mereka akan mengelolanya seperti apa, tetapi kalau UPT ya mungkin hanya spot-spot tertentu saja,” katanya.

Lebih jauh, dia menjelaskan sebenarnya pada tahap pembukaan sewa awal sudah ada beberapa pihak yang tertarik. Mereka adalah pelaku usaha pariwisata. Hanya saja karena nilai sewa tinggi menjadi pertimbangan dari sejumlah pihak.

Nasip mengaku pihaknya terus berupaya memaksimalkan pengelolaan GSR. Pasalnya GSR menjadi lokasi pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Lokasinya pun tergolong strategis.

Kepala UPT Taman Budaya Kulonprogo, Maruta, mengatakan terdapat beberapa titik atau spot dalam GSR yang tidak dinilai.

“View yang ada di GSR itu tidak kami nilai. Jadi hanya bangunan saja yang bisa disewakan. Tapi memang tidak semua dinilai,” kata Maruta.

Maruta menambahkan dalam perjanjian sewa, Pemkab akan memasukkan klausul program rancangan sehingga OPD terkait tetap dapat ambil baigan. Selain itu, dengan adanya klausul tersebut, UMKM setempat dalam diakomodir. Dengan begitu pemberdayaan dapat terus dilakukan.

“Menurut Kemenparekraf, GSR jadi lokasi paling menarik untuk masuk ke KSPN Borobudur. Jadi Kulonprogo kan salah satu pintu masuknya,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tak Kunjung Laku, Nilai Sewa Gerbang Samudra Raksa Anjlok Kini Jadi cuma Rp239 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya