SOLOPOS.COM - Jalur evakuasi Merapi rusak (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Tambang pasir Merapi dan lalu lintas truk bermuatan besar mengakibatkan jalur evakuasi rusak.

Harianjogja.com, SLEMAN-Banyaknya truk bermuatan pasir yang melintas di jalur evakuasi disinyalir menjadi penyebab rusaknya jalur untuk evakuasi korban erupsi Merapi itu. Anggota DPRD dari Komisi B mendesak pemerintah daerah agar segera melakukan langkah nyata menyikapi kerusakan jalan itu. (Baca Juga : Ratusan Warga Sleman Demo Tolak Penambangan)

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“ Kami minta pemda [Sleman] melakukan tindakan nyata karena jalur evakuasi di beberapa titik sudah rusak parah,” kata Yani Fathu Rahman, Minggu (10/5/2015).

Saat memasuki masa reses beberapa waktu lalu, ia melakukan sidak di daerah Cangkringan. Ia mendapati jalur evakuasi sudah bergelombang, berlubang, bahkan mengelupas. Warga yang melintaspun harus mengendarai motornya di tepi-tepi jalan yang tidak berlubang.

“Sekitar Watuadeg sampai Turgo sudah rusak parah. Begitu juga dengan daerah Geblok sampai Kaliadem,” ungkap Yani.

Selama sidak, ia mendapati truk-truk pasir melewati jalur evakuasi, bukan jalur tambang. Akibatnya, truk yang melebihi tonase itu pun merusak jalur evakuasi yang seharusnya hanya dilalui kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.

Jika pemerintah tidak segera melakukan perbaikan jalan, ditakutkan akan menghambat proses evakuasi warga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi erupsi kembali. (Baca Juga : JALUR EVAKUASI MERAPI : Lindungi Infrastruktur, Desa di Lereng Merapi Didorong Bikin Perdes)

“Ketakutan kami, kalau jalur evakuasi rusak, saat evakuasi malah menambah korban karena jalur yang dilalui ruska,” ucapnya.

Jalur evakuasi di Sleman merupakan jalan kabupaten sehingga di sini, pemerintah daerah Sleman memiliki kewenangan untuk memperbaiki.

Rusaknya jalur evakuasi di Cangkringan terasa ironis ketika melihat masih ada retribusi yang berdalih perawatan jalan.

“Retribusi itu kemudian jadi alasan bagi sopir truk, kita ditarik retribusi kok, sehingga mereka seenaknya saja melewati jalur evakuasi,” jelasnya. Oleh karena itu Yani meminta pemda bertindak tegas. Bisa dengan penataan lahan, perbaikan akses jalan, bisa juga dari sisi pemberhentian kegiatan pertambangan pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya