SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka seniman lukis Djoko Pekik, di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (12/8/2023) - Harian Jogja/Jumali

Solopos.com, BANTUL — Seniman lukis atau pelukis kenamaan Djoko Pekik tutup usia pada Sabtu (12/8/2023) di RS Panti Rapih, Yogyakarta, sekitar pukul 08.09 WIB. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di usia ke-85 tahun, Djoko Pekik rupanya sudah menyiapkan makam atau peristirahatan terakhir sejak tahun 2020.

Pelukis kelahiran Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah (Jaateng), ini rencana dimakamkan di Makam Seniman Giri Sapto, Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Minggu (13/8/2023).

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Putra keempat Djoko Pekik, Nihil Pakuril, mengaku sebelum meninggal dunia sang ayah telah mempersiapkan makamnya sejak 2020 lalu. Menurut Nihil, sebelum meninggal, dua pekan lalu, Djoko Pekik sempat terjatuh hingga menyebabkan tangan kirinya patah.

Djoko Pekik bahkan sempat menjalani perawatan selama 5 hari, sebelum diizinkan pulang. “Tadi pagi sempat drop, kemudian kami larikan ke RS Panti Rapih. Kemungkinan efek itu [terjatuh],” ujarnya.

Nihil mengungkapkan, pihaknya sengaja menempuh risiko terkecil dengan menggunakan gips. Hal itu dilakukan mengingat usia Djoko Pekik yang sudah sepuh.

“Tapi itu jalan terbaik untuk bapak,” tambahnya.

Nihil mengungkapkan Djoko Pekik dikenal sebagai seseorang yang demokratis karena sang seniman itu tidak pernah memaksakan kepada anaknya menjadi pelukis atau seniman.”Beliau hanya berpesan agar anak-anaknya untuk merawat seluruh legacy atau warisan karya-karya yang dihasilkan,” terangnya.

Djoko Pekik meninggal satu istri bernama Christina Tini Purwaningsih dan delapan anak.

Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 2 Januari 1937 tersebut telah melahirkan karya-karya fenonemal yang banyak mendapat perhatian dari para pesohor Tanah Air. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah berjudul Berburu Celeng, yang menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.

Berkat karyanya itu, sastrawan sekaligus pastor, Sindhunata, mempersembahkan sebuah patung bertajuk Berburu Celeng karya Pramono, yang diletakkan secara berdampingan dengan patung Djoko Pekik karya Dunadi yang diresmikan 29 Mei 2023.

Kini patung tersebut dipajang di Omah Petroek kawasan Pakem, Sleman. Peresmian patung itu dimeriahkan oleh Soimah Pancawati, Butet Kertaradjasa, dan Susi Pudjiastuti.

Sebagai seorang perupa, Djoko Pekik sudah kerap menggelar pameran. Beberapa pameran yang digelarnya sebelum tahun 1965 adalah di Jakarta sebanyak 3–4 kali. Tahun 1990, ia kembali menggelar pameran di Edwin’s Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain.

Selanjutnya tahun 1998, ia mengadakan pameran aneh dan tak lazim di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Selama pagelaran pameran sehari semalam tersebut, ia hanya menampilkan satu buah lukisan.

Layaknya perupa lain, Djoko Pekik juga memiliki gaya melukis yang khas. Ia selalu menggunakan gaya realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya