SOLOPOS.COM - Kirab pasangan pengantin di atas dua gerobak hias yang diadakan Fortais Sewon Bantul bekerja sama dengan KUA Sewon dan masyarakat di Jalan Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minggu (8/10/2023) (ANTARA/Hery Sidik)

Solopos.com, BANTUL — Pernikahan menjadi salah satu bagian hidup yang dinanti-nanti banyak orang. Pada momen berbahagia itu, pasangan akan melakukan berbagai cara supaya prosesi itu dikenang seumur hidup.

Begitu juga dua pasang pengantin di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang melangsungkan pernikahan unik. Kedua pasang pengantin itu melangsungkan pernikahan dengan cara berbeda dengan mahar berupa selawat Nabi Muhammad SAW.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Kedua pasangan pengantin itu mendapatkan fasilitas dari Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) Sewon, Kabupaten Bantul, dan bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama serta warga setempat. Kedua pasangan itu juga dikirab menggunakan dua gerobak hias dan dikirab di Jalan Parangtritis, Bantul.

“Kegiatan ini adalah pertama di Indonesia, karena pernikahan dengan mahar membaca selawat Nabi Muhammad SAW. Selain itu, prosesinya juga unik karena sepasang pengantin naik dua gerobak hias dan dikirab di ruas Jalan Parangtritis,” kata Ketua Fortais Sewon sekaligus panitia pelaksana Ryan Budi Nuryanto di sela acara di Bantul, Minggu (8/10/2023).

Kegiatan bertajuk “Nikah Uniq Sewu Sholawat” dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menyambut Hari Sumpah Pemuda 2023 digelar secara sederhana tetapi meriah, karena diawali dengan arak-arakan kirab pengantin naik dua gerobak hias yang ditarik para pemuda dari Masjid Shohibul Iman menuju tempat ijab kabul di Musala Nurul Muttaqin berjarak satu kilometer.

Kirab sepasang pengantin, yang salah satunya merupakan tunanetra tersebut, melewati Jalan Parangtritis sehingga menjadi tontonan menarik bagi para pengendara yang kebetulan melintas di jalan raya tersebut.

“Selama dikirab, pengantin melambaikan tangan dan menebar senyum dengan cucuk lampah Bergodo Baraja, dan puluhan peserta kirab dengan membawa serah-serahan berbagai bentuk ketahanan pangan, seperti beras, bumbu-bumbu dapur, jajanan pasar, dan sebagainya,” kata dia yang dikutip dari Antara.

Setiba di lokasi, kirab pengantin disambut alunan hadrah dan dilanjutkan prosesi pasrah pengantin dengan mahar atau mas kawin pembacaan selawat Nabi Muhammad SAW dan perhiasan emas 16 gram. Prosesi ijab kabul dipimpin Kepala KUA Sewon Bantul dengan saksi nikah tokoh masyarakat setempat.

Sepasang pengantin itu adalah Yasin Maulana Nur Jamil, 25, difabel tunanetra asal Mbangi Kelurahan Timbulharjo, putra pasangan tunanetra Imbang Subagiyono dan Tletik, kemudian pengantin wanita adalah Qoirun Nissa, 21, asal Mbangi Timbulharjo, Sewon putra pasangan Paijan dan Tukija.

Ryan Budi Nuryanto mengatakan, prosesi nikah unik tersebut adalah wujud gotong royong di tengah krisis pangan untuk membantu masyarakat tidak mampu bisa menikah, dengan harapan bisa memusatkan diri pada perilaku bermasyarakat dan meneladani spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kebhinnekaan Indonesia.

“Dengan kekuatan cinta bisa saling berbagi dan mengisi, karena kekuatan dan masa depan suatu bangsa sangat dipengaruhi kekuatan keluarga. Itulah fondasinya,” katanya.

Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk mewujudkan pasangan sakinah, sejahtera, membawa keberkahan sesuai dengan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila yang dilandasi cinta Ilahi dan NKRI dengan semangat Sumpah Pemuda.

“Pernikahan ini berlandaskan kearifan lokal daerah, dengan membawa misi religi, budaya, sosial, dan kebangsaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya