Jogja
Senin, 18 Maret 2024 - 23:34 WIB

6,5 Juta Pemudik Diprediksi Masuk DIY pada Lebaran 2024

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi: Kemacetan panjang terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik Lebaran 2023, Rabu (19/4/2023)/Jasa Marga. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, JOGJA – Sebanyak 6,5 juta pemudik dari berbagai daerah diprediksi bakal memasuki wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada momentum Lebaran 2024.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sumariyoto, mengatakan jumlah tersebut diproyeksikan mengacu tren pertumbuhan pemudik setiap tahun.

Advertisement

“Kalau perkiraan kami sekitar 6,5 juta pemudik dari semua akses [transportasi] menuju Yogyakarta, termasuk yang menggunakan kendaraan pribadi,” kata dia, Senin (18/3/2024).

Dia menjelaskan jumlah pemudik ke DIY diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata sekitar 19 persen berdasarkan masing-masing moda transportasi yang digunakan. Untuk pemudik yang menggunakan pesawat terbang diperkirakan mencapai 296.313 orang, bus sekitar 250.000 orang, dan kereta api mencapai sekitar 469.000 orang.

Sedangkan untuk jumlah pemudik yang dikategorikan menggunakan kendaraan pribadi, menurut Sumariyoto, tidak dapat diprediksi secara pasti.

Advertisement

“Ini yang tidak termonitor yang menggunakan kendaraan pribadi karena banyak akses jalan menuju maupun keluar Yogyakarta,” ujar dia yang dikutip dari Antara.

Sumariyoto menjelaskan puncak arus mudik Lebaran 2024 di DIY diperkirakan jatuh pada tanggal 8 dan 9 April 2024 atau bertepatan H-2 dan H-1 lebaran. Untuk jumlah pergerakan kendaraan di DIY selama arus mudik juga diperkirakan meningkat, yakni mencapai 3.173.000 pergerakan untuk mobil, 327.000 pergerakan bus, 122.000 pergerakan truk, dan 1.140.000 pergerakan sepeda motor.

Lebih lanjut, dia menuturkan untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan, Dishub DIY bakal menyiapkan rekayasa lalu lintas pada titik-titik krusial dengan mempelajari pola perjalanan masyarakat.

Advertisement

Pihaknya bakal memasang rambu-rambu penunjuk arah sejumlah jalur alternatif sehingga kendaraan yang tidak berkepentingan di Kota Jogja tidak perlu melintas atau masuk wilayah itu.

Sumariyoto mencontohkan, untuk kendaraan dari arah barat hendak menuju Magelang, Jawa Tengah dapat melalui Klangon-Tempel sehingga tidak perlu melintasi Kota Jogja.

“Kami berharap bagi yang tidak berkepentingan, tidak perlu masuk Kota Yogyakarta. Kalau hanya melintas silakan cari jalur alternatif yang nanti akan kami arahkan dengan rambu-rambu darurat,” ucap Sumariyoto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif