SOLOPOS.COM - Ilustrasi cacar air. (freepik)
Solopos.com, BANTUL — Belasan siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami cacar air. Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Dinas Kesehatan Bantul.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara, mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi atas kasus tersebut.
Dari penyelidikan tersebut, tercatat ada 18 siswa yang terkena cacar air. Belasan siswa itu terdiri dari 16 siswa kelas III, satu siswa kelas IV, dan satu siswa kelas V. Untuk siswa yang terpapar cacar air ini telah diistirahatkan selama 7 sampai 10 hari.
“Untuk cacar air, sementara sudah terkondisikan, tidak ada laporan peningkatan kasusnya,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara, Rabu (11/10/2023).
Dia pun mengimbau agar orang tua murid tidak panik dalam menyikapi kasus tersebut. Menurut dia, penyakit cacar air ini dapat disembuhkan. Siswa cukup menjalani istirahat untuk memperbaiki daya tahan tubuh.
“Ortu murid diimbau tidak panik karena penyakit ini mirip penyakit yang dapat disembuhkan, cukup diistirahatkan dan perbaikan daya tahan tubuh,” katanya.
Agus memastikan saat ini tidak ada peningkatan kasus yang dilaporkan. Sementara di sekolah lain tidak ada yang melaporkan mengalami kasus serupa.
“Iya [terjadi pada 1 sekolah]. Di tempat lain tidak terlaporkan,” katanya.
Sebelumnya beredar pesan singkat melalui Whatsapp yang mengabarkan bahwa cacar air dialami oleh murid sekelas di salah satu SD di Bantu.
“Wabah cacar air (menular) di beberapa tempat diantaranya, Sekolah Dasar di Bantul, dalam 1 kelas 30 murid hanya 10 yang masuk sekolah, 20 anak terkena cacar air. Mari jaga imun anak-anak dan keluarga kita,” bunyi pesan tersebut.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Belasan Siswa Satu Sekolah Terserang Cacar Air, Dinkes Bantul: Sudah Tertangani!