SOLOPOS.COM - Kompleks Candi Ratu Boko. (Indonesiakaya.com)

Solopos.com, SLEMAN — Kunjungan wisatawan di Keraton Ratu Boko relatif masih rendah dibandingkan dua objek wisata lain yang dikelola PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC). Untuk itu, berbagai kegiatan pun digencarkan di lokasi wisata Keraton Ratu Boko untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto mengatakan dari tiga destinasi yang dikelola TWC, yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Ratu Boko, selama ini destinasi wisata Keraton Ratu Boko yang jumlah kunjungan wisatawannya masih rendah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menyampaikan sejumlah kegiatan wisata di Keraton Ratu Boko diupayakan melibatkan komunitas maupun kelompok masyarakat sehingga dapat membantu mempromosikan destinasi tersebut ke masyarakat luas.

“Beberapa kegiatan yang telah kami gelar seperti Boko Membatik dalam rangka menyemarakkan Hari Batik dengan melibatkan komunitas perajin dan pecinta batik di Yogyakarta dan sekitarnya,” kata dia di Kantor Pusat PT TWC, Kabupaten Sleman, Senin (30/10/2023).

Dia menyampaikan Boko Membatik mengajak wisatawan untuk belajar membatik sambil menikmati keindahan panorama situs cagar budaya peninggalan abad ke-8 Masehi oleh Wangsa Syailendra ini.

Kemudian ada juga kegiatan “Sunset Yoga Berkebaya” yang merupakan upaya untuk memadukan pelestarian budaya dan olahraga.

“Kegiatan yang diikuti puluhan peserta ini sebagai upaya menjaga dan melestarikan situs cagar budaya serta memasyarakatkan pakaian adat Nusantara melalui aktivitas yang menyehatkan jiwa dan raga,” katanya yang dikutip dari Antara.

Kegiatan ini diselenggarakan secara unik, yaitu peserta mengenakan kebaya bernuansa merah putih saat melakukan yoga.

“Kegiatan ini dihadirkan untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.

Suhartanto mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya juga menggelar “Youth Cultural Competition” dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda.

“Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, juga menjadi salah satu ruang pengembangan potensi content creator muda dalam mempromosikan destinasi sejarah edukatif seperti Keraton Ratu Boko,” katanya.

Dalam kegiatan ini puluhan content creator muda baik siswa SMA sederajat dan mahasiswa memadati destinasi Keraton Ratu Boko, berkompetisi memotret potensi salah satu destinasi unggulan di Yogyakarta.

“Kegiatan ini mengajak dan melibatkan generasi muda, seperti anak SMA dan mahasiswa untuk memperkenalkan budaya destinasi kepada masyarakat dan dunia melalui kreativitas di media sosial,” katanya.

Ajang ini menantang kaum muda untuk dapat menyajikan konten-konten menarik terkait Keraton Ratu Boko meliputi spot menarik, seni budaya dan UMKM yang ada di Keraton Ratu Boko di media sosial masing-masing peserta.

“Harapannya bisa menjadi viral dan meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke Keraton Ratu Boko,” katanya.

Ia mengatakan, peserta “Youth Cultural Competition” ini telah melakukan eksplor di kawasan Keraton Ratu Boko pada Sabtu (28/10/2023) dan paling lambat diunggah atau dikumpulkan pada 31 Oktober 2023 di media sosial masing-masing peserta.

“Pengumuman pemenang pada 5 November 2023, dan disediakan hadiah total senilai Rp25 juta,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya