SOLOPOS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan bersilaturahmi dengan warga sekitar rumahnya di Grompol, Karangwuni, Sleman pada Minggu (31/12/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghabiskan waktu jelang pergantian tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (31/12/2023). Dalam kunjungannya itu, Anies melakukan beragam kegiatan, seperti bertemu dengan alumni SMAN 2 Jogja, bertemu tetangga saat masih tinggal di Sleman, hingga meresmikan posko pemenangan yang didirikan sukarelawan.

Pada Minggu, Anies bertemu dengan rekannya dan para guru semasa SMA di salah satu kafe di kawasan Kotabaru Jogja. Dalam pertemuan itu, capres dari Koalisi Perubahan itu turut menyoroti masalah pendidikan di Tanah Air.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Jika terpilih menjadi presiden, dia berjanji akan mengusung konsep pendidikan berkeadilan.

“Yang kami tawarkan adalah konsep pendidikan berkeadilan bagi seluruh komponen rakyat,” katanya, Minggu (31/12/2023).

Menurutnya, ketimpangan pendidikan masih terjadi di Indonesia. Banyak masyarakat yang belum mampu mengakses pendidikan tinggi lantaran terkendala masalah biaya. Oleh karena itu pemenuhan hak pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi dianggap penting bagi semua kalangan.

Anies pun mewacanakan agar ada masa di mana beban biaya pendidikan harus lebih banyak ditanggung negara daripada keluarga.

“Supaya anak-anak dari keluarga ekonomi lemah bisa mendapat kesempatan menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” ujarnya.

Kemudian pada siang harinya, Anies melanjutkan agenda dengan meresmikan posko pemenangan sukarelawan di Jalan Magelang. Menurutnya keberadaan posko relawan ini menjadi bukti bahwa aktivitas pemenangan timnya bisa semakin intensif di wilayah Jogja.

“Ahamdulillah dengan adanya posko ini mudah-mudahan kegiatan relawan di Jogja akan bisa lebih intensif dan bisa menjangkau lebih luas lagi, apalagi tadi saya sampaikan ini adalah sebuah tempat yang punya kisah perjuangan dan kami sama-sama berjuang untuk Indonesia adil dan makmur bagi semuanya,” kata dia.

Selain itu, Anies juga bersilaturahmi dengan warga sekitar rumahnya di Grompol, Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman. Anies bertemu dengan sejumlah tetangganya sekaligus membahas soal kampung ideal dan perubahan.

Rumah di Grompol, Karangwuni, Sleman ini merupakan tempat kampung halaman Anies dibesarkan. Letaknya yang tidak jauh dari kampus almamaternya yakni Univeristas Gadjah Mada (UGM) membuat Anies belajar banyak dari lingkungan rumah.

“Tinggal di Karangwuni yang hanya 100 meter dari masjid yang aktivisnya rata-rata mahasiswa, generasi mahasiswa. Saya belajar mentoring dari para mahasiswa. Masa bertumbuh di Karangwuni inilah yang menjadi ekosistem bertumbuhan, lingkungan yang sangat sehat secara intelektual, guyub,” ujar Anies.

Menurutnya Grompol merupakan kampung ideal untuk tumbuh.

“Ini kampung ideal untuk bisa tumbuh dan alhamdulillah kami yang merasakan manfaat itu. Bibit yang jadi keluarga, lingkungan rumah, keakraban itu tergambar sampai sekarang,” kata dia.

“Kami anak yang dulu main layangan di sini, sekarang dapat tugas amanah mohon didoakan. Kami keliling terus,” imbuhnya.

Bertemu dengan banyak warga hampir setiap harinya, Anies menyinggung soal perubahan. Menurutnya bagi hari ini yang posisinya terlemahkan maupun terkalahkan, perubahan itu adalah sebuah harapan.

“Kami bersyukur sekali pagi ini bisa kembali ke Grompol. Saat ini saya mendapatkan amanat baru. Saat ini setiap hari saya berjabat tangan dengan ribuan orang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya