SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Freepik)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Satu bocah berusia sembilan tahun meninggal dunia karena keracunan massal seusia menyantap hidangan acara di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan empat orang lainnya yang mengalami keracunan makanan masih dirawat di rumah sakit.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menyampaikan ada lima warga Padukuhan Tumpak yang dirawat di Rumah Sakit Bethesda Wonosari dan Rumah Sakit Nur Rohmah karena keracunan makanan. Satu dari lima orang tersebut, yakni anak perempuan berusia 9 tahun meninggal dunia.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Selain itu, masih ada tujuh orang lainnya yang mengalami keracunan makanan masih menjalani rawat jalan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan pihaknya akan memberikan konfirmasi lebih detail perihal meninggalnya anak tersebut.

“Lebih detail akan kami konfirnasikan lebih lanjut oleh tim surveilan Dinkes, Senin [27/5/204],” kata Ismono dihubungi, Minggu (26/5/2024).

Ismono menambahkan satu pasien yang ditangani di RS Nur Rohmah akhirnya dirujuk di salah satu rumah sakit di Jogja.

Ismono menceritakan dugaan keracunan makanan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen diketahui setelah Puskesmas Playen I menyampaikan laporan kejadian tersebut pada Minggu (26/5/2024).

Sebelum itu, Puskesmas Playen I lebih dulu menerima laporan kejadian itu dari anggota piket Polsek Playen pada Sabtu (25/5/2024). Ternyata dugaan keracunan terjadi ketika acara syukuran di salah satu rumah warga di Padukuhan Tumpak, RT 026/RW 003, Kalurahan Ngawu, Playen pada Kamis (23/5/2024).

Pengambilan sampel makanan untuk keperluan identifikasi kandungan tidak dapat dilakukan. Pasalnya, laporan kejadian baru masuk selang dua hari dari kejadian.

Kejadian keracunan makanan yang terjadi di Gunungkidul bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Dinkes melaporkan beberapa warga Padukuhan Kalitekuk dan Padukuhan Joho, Kalurahan Kalitekuk, Semin juga mengalami hal sama.

Dalam kesempatan sebelumnya, Ismono mengaku bakteri E-coli menjadi sebab keracunan massal di Padukuhan Kalitekuk. Bakteri ini juga diduga menjadi biang keracunan massal di Padukuhan Joho.

“Sementara itu informasi yang dapat saya berikan sambil menunggu hasil lebih lanjut dari Tim PE [Penyelidikan Epidemiologi] Dinkes, Senin atau Selasa besok,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Lima Warga Playen Keracunan Makanan Hajatan, Anak Umur 9 Tahun Meninggal Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya