SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai yang dijual di pasar tradisional. (Solopos/Nicolous Irawan).

Solopos.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bakal terus mengoptimalkan keberadaan pasar lelang cabai guna membantu menstabilkan harga cabai yang naik cukup tinggi di pasaran. Saat ini, Sleman memiliki 12 pasar lelang cabai dan sejumlah titik kumpul cabai.

Keberadaan pasar lelang cabai dan titik kumpul cabai telah banyak dimanfaatkan para petani di Kabupaten Sleman untuk mendapatkan harga jual terbaik.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Beberapa pasar lelang cabai kami optimalkan untuk membantu mengendalikan harga cabai, khususnya cabai rawit yang naik cukup tinggi di pasaran. Keberadaan pasar lelang dan titik kumpul cabai berperan penting bagi petani dalam meningkatkan posisi tawar. Titik kumpul ini adalah tempat singgah cabai sementara sebelum dikirim ke pembeli yang sudah memenangi lelang,” kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suparmono, seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/11/2023).

Suparmono mengatakan kenaikan harga cabai di pasaran disebabkan adanya penurunan produksi pada tahun ini akibat gangguan cuaca dan dampak El Nino.

“Perkiraan tahun ini produksi cabai di Sleman turun sebanyak 2.281,3 ton. Itu terjadi akibat adanya gangguan cuaca dan dampak dari El Nino,” katanya.

Ia mengatakan, pada 2022, Sleman mampu memproduksi cabai sebanyak 11.406,6 ton. Sedangkan tahun ini diperkirakan turun sekitar 20 persen atau 2.281,3 ton.

“Total produksi cabai di Sleman pada 2023 diperkirakan sebesar 9.125,3 ton,” katanya.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya