SOLOPOS.COM - Kondisi lokasi konservasi penyu di Pantai Trisik, Kulon Progo DI Yogyakarta. (ANTARA/HO-Dokumen DLH0

Solopos.com, KULONPROGO – Tempat konservasi penyu di objek wisata Pantai Trisik, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan segera direlokasi. Hal ini karena dampak abrasi yang terjadi beberapa tahun terakhir di kawasan tersebut bisa mengancam tempat konservasi itu.

Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik, Edi Yulianto, mengatakan abarasi mengancam lokasi konservasi penyu yang berada di lokasi wisata Pantai Trisik.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Kami mengharapkan kegiatan konservasi ini bisa pindah menjauh dari ancaman abrasi. Abrasi telah terjadi empat tahun belakangan sejak 2020, di mana abrasi terbesar terjadi pada 2023,” kata Edi Yulianto, Jumat (21/6/2024).

Dia menjelaskan, kelompoknya pernah menyampaikan relokasi sejak 2021 dan bisa pindah ke samping pendopo yang berada lebih jauh lagi dari pantai.

Bibir pantai di objek wisata Pantai Trisik terkikis oleh ombak kuat pantai selatan dalam beberapa tahun belakangan. Bibir pantai berubah jadi jurang atau palung sedalam empat meter yang memanjang puluhan meter.

Beberapa pohon cemara sampai tumbang, ada juga bangunan fasilitas umum rusak dan hancur oleh terjangan ombak. Dua warung semi permanen rusak. Jurang memanjang itu juga dekat dengan bangunan menetaskan penyu.

“Relokasi tempat konservasi penyu sangat mendesak,” katanya yang dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, kegiatan konservasi telah berlangsung sejak lama. Kegiatan ini berlangsung seiring Pantai Trisik terus menjadi tempat penyu membangun sarang.

Khawatir dengan perburuan telur penyu, warga berupaya menyelamatkan dengan membuat kegiatan konservasi. Telur dipindahkan ke tempat penetasan. Setelah menetas, tukik dilepas ke laut. Penyu membangun sarang di kawasan pantai ini biasanya hingga Agustus.

Jumlah sarang berbeda dari ke tahun. Pada 2022 ada 20 sarang, 30 sarang di 2021, dan 60 sarang di 2020. Selanjutnya, pada 2023, pegiat mendapat delapan sarang, setiap sarang bisa berisi 300 telor.

Edi menceritakan, penetasan dan pelepasliaran tukik mencapai 1.500-3.000 ekor dalam satu tahun. Kegiatan kelompok ini cukup aktif.

“Sekali lagi, Kami mengharapkan pusat konservasi bisa pindah ke tempat yang lebih aman dari ancaman abrasi,” katanya.

Menurut dia, jika sampai terkena abrasi maka akan kesulitan untuk mendapat tempat sementara. Sejauh ini, kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik masih berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk rencana relokasi.

Selain dengan dinas kelautan, mereka berupaya memperoleh izin dari pihak keraton Yogyakarta. Abrasi sendiri terjadi dari waktu ke waktu, terutama musim panas menjelang masuk musim hujan.

Petugas SAR dari Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, menceritakan bahwa bibir pantai pernah berada lebih 50 meter ke arah laut di 2001.

“Namun abrasi terus mengikis pantai hingga saat ini,” katanya.

Penyuluh Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Anhar Isnawan, mengharapkan pengunjung objek wisata Pantai Trisik mesti hati-hati bila mengunjungi pantai ini.

Terkait dengan semakin meluasnya wilayah Pantai Trisik yang mengalami abrasi, dari DLH Kabupaten Kulonprogo juga telah melaksanakan program penanaman di wilayah sempadan pantai secara intensif dengan jenis pohon anggur laut. Pohon ini merupakan jenis tanaman konservasi yang mempunyai fungsi utama menahan laju angin laut dan membantu menahan laju abrasi di belakang tanaman pandan.

Selain itu, pohon anggur laut mempunyai fungsi akarnya sebagai tempat bertelur penyu dan melindungi telur penyu dari ancaman predator, yang mana di Pantai Trisik sendiri terdapat lokasi konservasi penyu dan sudah bertahan cukup lama sebagai bagian dari konservasi lingkungan di wilayah Pantai Trisik.

“Dengan adanya kegiatan konservasi di wilayah pantai ini diharapkan kondisi Pantai Trisik khususnya dan seluruh pantai di Kulonprogo pada umumnya dapat terus terjaga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya