Jogja
Rabu, 25 Oktober 2023 - 22:14 WIB

Jadi Sorotan! Menteri Basuki Tepis Banyaknya Proyek di Solo karena Privilege

Catur Dwi Janati  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas terlihat lengang di Jl. Piere Tendean, Nusukan, Solo, Minggu (16/7/2023) pasca ditutupnya simpang Joglo. (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SLEMAN — Proyek nasional yang ada di Kota Solo akhir-akhir ini disorot publik. Banyaknya pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat di Kota Solo karena bentuk privilege, sebab pemimpin daerah itu merupakan anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Anggapan itu pun ditepis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat berkunjung di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kabupaten Sleman, Rabu (25/10/2023).

Advertisement

“Ada beberapa [proyek nasional], enggak kalau dianakemaskan. Banyak [proyek] di mana-mana semua,” kata dia.

Basuki kemudian menyebut beragam proyek nasional yang disebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Seperti proyek tujuh bendungan di NTT, proyek kawasan kota, dan sejumlah proyek di Pulau Dewata Bali.

Advertisement

Basuki kemudian menyebut beragam proyek nasional yang disebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Seperti proyek tujuh bendungan di NTT, proyek kawasan kota, dan sejumlah proyek di Pulau Dewata Bali.

Mengenai revitalisasi pasar di Solo, Basuki menuturkan jika proyek pembangunan pasar memang dilakukan di berbagai daerah dan bukan hanya di Solo. Meski tidak hafal mana saja lokasinya, dia mengklaim ada puluhan pasar di Indonesia yang dibangun.

“Ada berapa puluh pasar di Indonesia ini. Jadi kayak pasar di Lampung, di Padang ada dua, di Maluku, di Klaten, di Jogja. Kalau pasar memang program APBN. Pasar Batu itu lebih bagus daripada Pasar Legi. Trenggalek lebih bagus, malah jadi model untuk dipakai di mana-mana,” ujarnya.

Advertisement

“Ada [landasan], semua,” ungkapnya.

Dia mencontohkan proyek rel layang Simpang Joglo Solo itu dilakukan pemerintah pusat karena untuk mengatasi kemacetan. Simpang Joglo, kata dia, menjadi kawasan yang sangat macet. Hal ini mengingat jalan tersebut merupakan akses ke lokasi Masjid Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

“[Proyek Rel Layang Simpang Joglo] dari pusat, karena itu macet kan, daerah-daerah macet, yang mau dari masjid itu, dari masjid MBZ itu kan macet di situ,” ungkapnya.

Advertisement

Meski demikian, Basuki menyampaikan ada beberapa program yang memang hanya dikerjakan di Kota Solo karena berdasarkan kebutuhan.

“Kalau ada beberapa program di situ ya memang pas ada di situ. Tapi tidak ada namanya karena prioritas. Ya memang kebutuhan,” tandasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sejumlah Proyek Nasional Dikerjakan di Solo, Menteri PUPR Tepis Anak Emaskan Solo

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif