SOLOPOS.COM - Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY saat mendatangi lokasi ledakan mercon di Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Senin (11/3/2024) pagi. (Harian Jogja/Jumali)

Solopos.com, BANTUL – Polisi belum menetapkan tersangka dalam peristiwa ledakan gudang petasan di Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul, Minggu (10/3/2024) sekitar pukul 17.40 WIB. Saat ini kondisi empat korban dalam peristiwa itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Sampai saat ini memang belum ada kesimpulan. Karena masih ada proses identifikasi dan lain-lain,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widhyana saat ditemui di Mapolsek Banguntapan, Selasa (12/3/2024).

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Dia menyampaikan pihaknya juga belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan yang membuat empat orang mengalami luka seirus.

“Namun, kalau dari korban pun masih penanganan medis. Jadi belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Itu perkembangan penanganan kami sampai pagi ini,” imbuh Jeffry.

Jeffry juga mengungkapkan saat ini lokasi ledakan telah steril seusai tim Datasemen Gegana Satbrimob Polda DIY melakukan penyisiran dan sterilisasi.

“Hasilnya tidak dimungkinkan ada benda yang bisa menjadi ledakan susulan,” ungkap Jeffry.

Terkait kemungkinan ditetapkannya status tersangka kepada Slamet, Ketua RT 007, Jeffry menyampaikan hal itu mungkin saja terjadi. Apalagi, Slamet yang meracik mercon tersebut. Namun, orang yang membeli bahan-bahan untuk pembuatan mercon tersebut adalah Syahroni.

“Statusnya bisa dikenakan [tersangka] karena tanpa izin memiliki bahan peledak. Akan tetapi, sekali lagi ini masih dalam tahap penanganan. Untuk saat ini kami utamakan keselamatan korban,” ucap Jeffry.

Dia menuturkan saat ini kondisi keempat korban ledakan mercon di Gedongsari masih dalam perawatan medis, Selasa. Salah satu korban ledakan, yakni Slamet yang merupakan Ketua RT 007 mengalami luka serius dan menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Jeffry menjelaskan Slamet mengalmi luka bakar di bagian wajah, tangan kanan dan kiri, serta kaki kiri dan kanan. Kemudian jari kanan patah dan ujung jari kirinya hancur.

Sementara kondisi korban Arif Wicaksono, 13, korban termuda dalam kejadian tersebut mengalami luka bakar di wajah, leher, tangan kanan dan kiri. Dia pun tengah menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati.

Kemudian korban Fathurrahman Aryanto, 15, mengalami luka bakar pada mata sebelah kanan, di kedua kaki serta tangannya. Dia pun masih di rawat di RS UII Pandak. Kemudian korban Syahroni, 36, yang bekerja sebagai buruh tani mengalami luka bakar di wajah, tangan kanan dan kaki kanan. Saat ini Syahroni masih menjalani perawatan di RS PKU Bantul.

“Kami masih mengutamakan keselamatan. Namun proses identifikasi dan investigasi masih berlangsung,” katanya.

Menurut Jeffry, lantaran adanya unsur pidana dalam kejadian tersebut, maka menurutnya Polres Bantul perlu adanya gelar perkara.

“Dikarenakan masih belum banyak keterangan yang didapat dari korban, kondisi korban juga masih dalam penanganan medis. Jadi kami mohon waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya