SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat menyapa warga dalam proses penyaluran bantuan beras di Gudang Bulog Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (29/1/2024). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, SLEMAN – Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Sleman, Senin (29/1/2024). Dalam kunjungannya itu, Jokowi menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah secara langsung kepada ratusan orang penerima manfaat di Gudang Bulog Purwomartani di Kalurahan Purwomartani, Kalasan.

Jokowi memastikan bantuan sosial tersebut akan diberikan hingga enam bulan mendatang.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni bantuan diberikan. Sampai Juni dulu kalau nanti itung-itung APBN mencukupi, maka bantuan bisa dilanjutkan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan, Senin (29/1/2024).

Dia menjelaskan bantuan yang diberikan di seluruh Indonesia menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat. Adapun tujuan diberikan bantuan karena harga beras yang mengalami kenaikan.

Di sisi lain, sambung Presiden, ada 22 negara yang mengimpor beras ke Indonesia sekarang menyetop tidak menjual lagi. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut memilih untuk menyiapkan stok beras guna mencukupi kebutuhan pangan bagi warganya.

“Dipakai sendiri di negara masing-masing, sehingga kita tidak bisa membelinya,” kata Jokowi.

Ia berharap, sulitnya membeli beras dari luar negeri harus menjadi Pelajaran. Oleh karena itu, ia meminta kepada para petani untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian sehingga harga beras tidak naik.

“Kalau produktivitas turun, maka harga naik dikarenakan tidak bisa mencukupi permintaan. Ini kejadian di semua negara, oleh sebab itu, rakyat dibantu dengan bantuan beras sepuluh kilogram,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X, mengatakan di tengah kondisi beras mahal seperti sekarang ini, bantuan akan memberikan manfaat bagi masyakarakat yang membutuhkan.

“Memang perlu, tapi hanya diberikan kepada warga dalam kondisi tertentu,” katanya.

Menurut dia, untuk memperkuat ketahanan pangan bisa dilakukan dengan peningkatan produktivitas panen. Salah satunya dengan memberikan bantuan benih unggul ke petani.

“Untuk DIY tidak ada masalah karena panennya sudah mencapai di atas enam ton per hektarenya,” katanya.

Di samping itu, Sultan mengungkapkan untuk produktivitas di DIY sudah mencapai 900.000 ton, sedangkan kebutuhannya hanya di kisaran 700.000 ton.

“Masih ada sisa sekitar 200.000 ton sehingga bisa dikelola dengan baik,” katanya.

Menurut dia, ketahanan pangan tidak hanya mengacu pada beras. Namun, juga menyangkut dengan kebutuhan lainnya. Adapun untuk mengidentifikasinya tidak semudah dahulu karena komoditas yang sama di satu pasar akan berbeda karena tergantung dengan lokasi berjualan.

“Misalnya cabai, harga antara di muka dengan belakang sudah berbeda sehingga kita harus cermat melihatnya,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Berkunjung ke Sleman, Presiden Pastikan Bantuan Beras Diberikan hingga Juni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya