SOLOPOS.COM - Kasatreskrim PolrestaJogja AKP MP Probo Satrio (kiri) saat menunjukan bahan baku obat palsu, Rabu (8/11 - 2023).

Solopos.com, JOGJA — Sindikat produsen dan penjualan obat-obatan palsu di Mayungan, Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul, dibongkar aparat kepolisian. Obat-obatan palsu yang diproduksi pabrik itu banyak beredar di pasaran.

Tiga pelaku yang terlibat dalam sindikat produsen obat-obatan palsu itu adalah MRA, 27; LC, 43; dan BAD, 26. Ketiganya merupakan warga Jawa Tengah. Mereka memproduksi dan memasarkan obat-obatan palsu itu di wilayah Jogja.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Sindikat produsen dan penjualan obat-obatan palsu ini memiliki beberapa tempat untuk mengoperasikan bisnis ilegalnya. Satu tempat yang berada di Mayungan, Banguntapan, Bantul, digunakan untuk tempat pemasaran obat-obatan palsu. Sedangkan satu tempat lain di Berbah, Sleman, digunakan untuk memproduksi obat-obatan palsu.

Salah satu tersangka yang bertugas memproduksi obat-obatan palsu itu adalah MRA. Sedangkan dua tersangka lain sebagai penjual obat-obat palsu tersebut, yaitu LC dan BDA. Semuanya kini dalam penyidikan Polresta Jogja.

Kasatreskrim Polresta Jogja AKP MP Probo Satrio menjelaskan LC dan BDA menjual obat-obatan palsu tersebut dengan memasarkannya ke marketplace seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Dalam menjual obat plasu di marketplace itu, pelaku juga menggunakan cara curang seperti ulasan palsu dan orderan fiktif.

“Bahkan dalam memasarkan obat-obat palsu di marketplace para tersangka menggunakan cara curang dengan membuat seolah-olah laris melalui orderan fiktif dan juga ulasan-ulasan palsu,” terangnya, Rabu (8/11/2023).

Probo menjelaskan saat menggeledah tempat produksi di Berbah itu ditemukan bahan baku, alat-alat produksi, dan barang-barang lain terkait produksi, serta barang bukti berupa obat dalam kemasan siap kirim.

“Dalam tempat produksi itu juga ada delapan karyawan,” katanya.

Dalam penggeledahan itu, Polresta Jogja menyita 89.070 butir kapsul obat-obatan palsu. Sedangkan total merek obat palsu yang diproduksi  ada 23 merek.

Merek-merek tersebut di antaranya Cheterol (jantung), Etheral Bharata (jantung), Fitelit (pelangsing), Solvarin (kencing manis), Glucoherb (diabetes), Yummys Care (bekas luka), Cannamix (bekas luka), Q Max (obat kuat), Nikita Slim (pelangsing), Hibest (batuk), Orthomove (tulang). Sementara itu ada juga merek obat Nuttilivin (telinga), Dekapro Bharata (napas),  Vigamax (obat kuat), Centella (diabetes), Memoherb (diabetes), Cardipress (diabetes), Diaclose (diabetes), Solvarin (diabetes), Suming (pelangsing), Jiman Pro (tulang), Hemofix (ambien), dan Libaver Bharata (hati).

Para pelaku itu, jelas Probo, disangkakan Pasal 435 Juncto Pasal 138 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan atau Pasal 62 ayat (1) UU RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. “Pelaku terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara atau denda Rp5 miliar,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Polisi Bongkar Produsen hingga Penjual Obat Palsu, Beroperasi di Berbah dan Banguntapan



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Spesifikasi Vivo V30e yang Baru Saja Dirilis di Indonesia

Spesifikasi Vivo V30e yang Baru Saja Dirilis di Indonesia
author
Akhmad Ludiyanto Kamis, 2 Mei 2024 - 18:15 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tampilan Vivo V30e dalam warna Giri Merah. (Antara/HO-vivo Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA – Vivo V30e resmi dirilis di pasar Indonesia, Kamis (2/5/2024) dan berikut ini informasi tentang spesifikasinya. Ponsel terbaru yang masuk keluarga V30 ini mengunggulkan desain mewah dan kamera belakang untuk kebutuhan konten penggunanya.

V30e membawa teknologi 3D Curved Screen dan Ultra Slim Design dengan baterai besar di kelasnya yaitu 5500mAh. Lebih lagi Vivo V30e menjadi smartphone pertama pada seri Ve yang mengusung desain 3D Curved Screen.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Keunggulan ini memastikan Vivo V30e menjadi smartphone yang memberikan tampilan premium, dan nyaman digenggam karena desain tipisnya.

Selain itu, Vivo V30e juga menghadirkan jejak nilai dan kekayaan alam Tanah Air Indonesia lewat dua varian warna. Yakni varian Giri Merah menampilkan warna yang terinspirasi dari bumi Indonesia, mempersembahkan representasi tanah dan pegunungan yang menjulang tinggi di negeri ini.

Koran Solopos

Sedangkan varian Banyu Biru terinspirasi oleh luasnya perairan di Indonesia, menghadirkan nuansa kesegaran dan kedamaian. Sebuah bentuk representasi tanah dan air yang membentuk wilayah kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pengembangan varian warna ini juga sebagai bentuk komitmen Vivo untuk memberikan variasi warna dalam kehidupan sehari-hari pengguna, sekaligus juga ingin mendekatkan diri kepada keanekaragaman budaya Indonesia.

“Dengan menghadirkan dua varian warna Giri Merah dan Banyu Biru pada desain Vivo V30e, kami tidak hanya sekadar memperkaya pilihan pengguna namun juga merayakan keindahan Tanah Air Indonesia di setiap langkah dan inovasi produk yang kami tawarkan kepada pengguna kami. Melalui kedua warna ini, kami berharap pengguna dapat merasakan kedalaman warisan budaya Indonesia dan merasa lebih terhubung dengan kekayaan Tanah Air yang selalu kita banggakan,” kata Fendy Tanjaya, Product Manager Vivo Indonesia dalam siaran pers, dikutip Kamis (2/5/2024).

Kemudian dari segi kameranya, Vivo V30e memiliki fitur All New Aura Light Portrait dengan 2X Professional Portrait Mode untuk hasil potret yang lebih memukau.

Emagazine Solopos

Ponsel ini juga miliki rounded camera module yang stylish. Disematkan pula Sony IMX882 untuk Main Camera, sehingga hasil foto lebih jernih dan tajam. Ada juga fitur Tough Body Armor yang memberikan perlindungan ekstra serta Water Wet Display yang membuat smartphone ini dapat tetap berfungsi dengan baik ketika digunakan dalam kondisi tangan basah. Berkat IP64 Dust & Water Resistance, Vivo V30e juga siap menjadi teman setia dalam setiap petualangan gaya hidup pengguna.

Vivo V30e memiliki layar 6.78-inch FHD+120Hz AMOLED yang akan memanjakan penggunanya dengan visual yang mendalam dan jernih. “Desain Vivo V30e adalah bukti dari dedikasi kami untuk menciptakan smartphone yang tidak hanya memenuhi tetapi melampaui harapan pengguna kami. Setiap elemen dari Vivo V30e, mulai dari varian warna, 3D Curved Screen dan Ultra Slim Design dengan baterai besar 5500mAh, hingga teknologi lainnya telah kami inovasikan secara cermat untuk memberikan pengalaman penggunaan yang benar-benar luar biasa,” tutup Fendy.

 

Interaktif Solopos

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Spesifikasi Vivo V30e, Smartphone Mewah yang Rilis Hari Ini di Indonesia”



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Halalbihalal Pimpinan Parpol se-Jateng, Mas Dar dan Bambang Pacul Tampak Akrab

Halalbihalal Pimpinan Parpol se-Jateng, Mas Dar dan Bambang Pacul Tampak Akrab
author
Imam Yuda Saputra Kamis, 2 Mei 2024 - 18:14 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono (kiri), tengah mengobrol dengan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang "Pacul" Wuryanto, saat acara halalbihalal pimpinan parpol se-Jateng di Hotel Padma, Kota Semarang, Rabu (1/5/2024). (DPD Gerindra Jateng)

Solopos.com, SEMARANG –Pimpinan partai politik (parpol) se-Jawa Tengah (Jateng) mengadakan pertemuan perdana pasca-penyelenggaraan Pemilu 2024 di Hotel Padma, Semarang, Rabu (1/5/2024). Acara yang dibalut dengan halalbihalal itu bertujuan menjalin komunikasi antarparpol.

Dalam pertemuan itu, Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono, juga tampak hadir. Mas Dar, sapaan akrab Sudaryono, bahkan terlihat uduk bersebelahan dengan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang “Pacul” Wuryanto.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Keduanya terlihat akrab. Bahkan Bambang Pacul selaku pihak penyelenggara langsung memberikan pelukan hangat kepada Sudaryono sambal menawarkan duduk di sebelah kanannya.

“Sini. Duduk sini,” kata Bambang Pacul sembari menyodorkan kursi kepada Mas Dar.

Koran Solopos

Sudaryono kemudian menyalami seluruh ketua parpol yang hadir. Kemudian, Mas Dar sapaan Sudaryono pun duduk bersebelahan dengan Bambang Pacul. Keduanya bersama pimpinan partai politik terpantau melakukan dialog santai.

Ditemui usai acara, Mas Dar sangat mengapresiasi acara halalbihalal pemimpin parpol se-Jateng itu. Menurutnya, pertemuan itu menjadi bukti kerukunan elite partai di Jateng pasca-berkompetisi di Pilpres dan Pileg.

“Saya kira bagus, ini wujud setelah bertanding-bersanding. Semua partai punya cita-cita baik. Punya keinginan baik, semua ingin mengabdi untuk bangsa negara. Tentu cara mengabdinya lewat parpol. Itu implikasi demokrasi,” ucap Sudaryono.

Emagazine Solopos

Sudaryono menambahkan saat ini seluruh parpol di Jateng tengah bersiap menghadapi Pilgub 2024. Ia pun yakin seluruh parpol di Jateng akan melakukan komunikasi menghadapi kontestasi pilkada tersebut.

“Saya kira semua komunikasi politik antarpimpinan daerah kita lakukan. Wujud penjajakan menyerap informasi. Tentu keputusan ada di Jakarta, walaupun keputusannya banyak juga didasari usulan daerah. Saya kira semua partai sama,” kata Sudaryono

Adapun elit partai yang hadir dalam acara ini antara lain, Masruhan Samsurie Ketua DPW PPP Jateng, Bendahara DPD PDIP, Jateng Agustina Wilujeng yang pada Pilpres 2024 lalu menjadi ketua pemenangan Ganjar – Mahfud untuk daerah Jateng; Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto yang saat ini juga menjabat Ketua DPRD Jateng; Sekretaris DPW Perindo Jateng Bambang Anto Wibowo.

Interaktif Solopos

Kemudian ada Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng, Juliyatmono; Ketua DPD Demokrat Jateng, Rinto Subekti, Ketua DPW PKB Jateng, M. Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf; dan lain-lain.

Semetara itu, Bendahara PDIP Jateng Agustina Wilujeng menyebut kegiatan halalbihalal menjadi semacam ritual parpol se-Jateng. Namun, menurutnya, halalbihalal kali ini lebih istimewa karena dilakukan seusai pilpres dan pileg.

“Hari ini kita tadi saling bermaaf-maafan dan berjanji bertemu kembali nanti setahun kemudian setelah bertanding pilkada,” ujarnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ramai & Rawan Kecelakaan, Perlintasan KA di Boto Klaten Diusulkan Diberi Palang

Ramai & Rawan Kecelakaan, Perlintasan KA di Boto Klaten Diusulkan Diberi Palang
author
Suharsih Kamis, 2 Mei 2024 - 18:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga menyeberang di perlintasan tanpa palang Dukuh Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (1/5/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Perlintasan sebidang kereta api atau KA tanpa palang pintu di Dukuh Bakalan, Desa Boto, Wonosari, menjadi salah satu perlintasan yang ramai dan rawan kecelakaan di Klaten. Terakhir kecelakaan KA dengan mobil terjadi di perlintasan tersebut pada Rabu (1/5/2024) siang.

Akibat kecelakaan itu, satu orang penumpang mobil meninggal dunia dan satu orang lainnya luka dan dalam kondisi kritis di rumah sakit. Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, perlintasan itu berada di jalur yang menjadi penghubung antarkampung di Desa Boto.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Tak hanya penghubung antarkampung, jalur itu juga menjadi akses alternatif warga dari Delanggu yang hendak ke Wonosari terutama ketika jalan Pakis-Daleman padat. Pada jam-jam tertentu, ada warga setempat yang berjaga di perlintasan tanpa palang tersebut.

Warga tersebut, Sunaryo, 61, selalu stand by menjaga perlintasan tanpa palang tersebut saat hari kerja. Tugas utamanya menyeberangkan anak-anak SDN 3 Boto yang rumahnya berada di barat rel menuju sekolah yang berada di sisi timur. Selain itu, dia juga memberikan aba-aba bagi warga yang hendak menyeberang perlintasan tersebut.

Koran Solopos

“Sudah dua tahun ini. Dulu karena ada permintaan dari kepala sekolah karena siswanya ada yang rumahnya di sisi barat rel,” kata Sunaryo yang juga petugas Linmas Desa Boto saat ditemui Solopos.com di sekitar perlintasan tanpa palang pintu itu, Rabu (1/5/2024).

Sunaryo biasa menjaga perlintasan tanpa palang di Boto, Wonosari, Klaten, itu saban pagi ketika hari kerja antara pukul 06.00 WIB-08.00 WIB dengan tugas utama menyeberangkan anak-anak sekolah. Sunaryo kembali menjaga perlintasan itu mulai pukul 11.00 WIB hingga seluruh siswa pulang.

Dijaga Hanya pada Momen Tertentu

Dia menjelaskan perlintasan itu tak hanya menjadi akses warga setempat maupun penyeberangan anak sekolah. Warga dari luar wilayah pun menjadikan jalur tersebut sebagai akses alternatif, terutama para pekerja pabrik maupun warga dari luar daerah, ketika arus lalu lintas di wilayah Delanggu maupun ruas Pakis-Daleman padat.

Emagazine Solopos

Sunaryo mengatakan perlintasan itu saat ini tidak dijaga selama 24 jam. Hanya pada momen-momen tertentu. Selain dia yang berjaga untuk menyeberangkan anak sekolah, pada momen Lebaran maupun Natal, ada petugas Linmas setempat yang berjaga.

Dia berharap perlintasan itu segera dilengkapi palang pintu dan ada petugas jaga. Hal itu karena perlintasan itu ramai dan cukup rawan kecelakaan terutama ketika ada warga dari luar wilayah yang baru kali pertama melintas.

Warga lainnya, Ngatmi, 43, juga berharap perlintasan itu bisa segera dilengkapi palang pintu. Dia menjelaskan perlintasan itu berada di jalur alternatif yang banyak dimanfaatkan warga terutama pengendara sepeda motor.

Interaktif Solopos

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, menjelaskan Pemkab sudah mengajukan izin ke PT KAI untuk menambah palang pintu di perlintasan sebidang Desa Boto, Wonosari, Klaten, tersebut. Pengajuan izin itu sudah disampaikan pemkab pada Februari 2024.

Namun, Dishub belum bisa memasang palang pintu lantaran belum mendapatkan lampu hijau alias izin dari PT KAI. “Setelah nanti ada perizinan, kami baru berani memasang palang pintu beserta fasilitas pelengkapnya sesuai standar,” kata Supriyono.

Kini, menyusul terjadinya kecelakaan antara KA dengan mobil di perlintasan tanpa palang di Desa Boto, Dishub Klaten segera berkomunikasi lagi dengan PT KAI dan berharap perizinan bisa segera diterbitkan. “Tanpa izin, kami belum bisa mengerjakan [pemasangan palang pintu],” ungkap dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories