Jogja
Sabtu, 25 Mei 2024 - 17:24 WIB

Panen Padi Januari-April di Provinsi DIY Tembus 411.330 Ton

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh tani memanen padi. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, JOGJA — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat produksi padi hingga April 2024 di DIY mencapai 411.330 ton gabah kering giling (GKG) dari lahan seluas 73.726,48 hektare.

“Capaian Januari – April hitungan sementara dengan perhitungan panen provitas 5,89 ton per hektare maka gabah kering giling (GKG) mencapai 411.330 ton,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP DIY Andi Nawa Candra di Yogyakarta, Sabtu (25/5/2024), dilansir Antara.

Advertisement

Meski demikian, menurut dia, untuk finalisasi penghitungan realisasi produksi padi DIY periode tersebut masih menunggu data tambahan dari kabupaten/kota. “Data bergerak terus, setiap hari data masuk,” ujar dia.

Andi menuturkan berdasarkan penghitungan padi bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten melalui Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis (SI PDPS) Kementrian Pertanian, luas panen di DIY sejak Januari hingga April 2024 mencapai 73.726,48 hektare.

Panen padi tersebut paling luas berada di Kabupaten Gunungkidul mencapai 45.526,9 hektare, Sleman 12.643,3 hektare, disusul Kabupaten Bantul 9.704,25 hektare, Kulon Progo 5.373,2 hektare, dan Kota Yogyakarta 19,83 hektare.

Advertisement

Meski sesuai target, Andi mengakui capaian luas panen tersebut menurun jika dibandingkan periode yang sama 2023 yang mencapai 85.246 hektare.

Selama musim tanam (MT) 1 hingga Mei 2024, dia memastikan tidak ada kelangkaan atau kendala pupuk bersubsidi di DIY sehingga mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani.

Untuk menjaga produksi padi tetap maksimal memasuki musim kemarau, menurut dia, DPKP DIY akan menggencarkan monitoring tanam padi pada lahan eksisting.

Advertisement

Selain itu, pihaknya juga bakal meningkatkan distribusi bantuan varietas umur genjah yaitu tanaman padi yang memiliki masa tanam kurang dari 105 hari.

“Kami juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pompanisasi di lokasi tadah hujan yang ada potensi air,” ucap Andi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif