SOLOPOS.COM - Rancangan zonasi daya tarik Bukit Dermo. (Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul bakal melanjutkan pengembangan Bukit Dermo pada tahun ini. Anggaran yang akan dikucurkan untuk proyek ini senilai Rp7,18 miliar.

Sekretaris Daerah Bantul, Agus Budiraharja, mengatakan rencana pembangunan Bukit Dermo akan dianggarkan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun ini. Meski demikian, anggaran yang dikucurkan lebih sedikit dibandingkan awal perencanaan tahun 2022.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Sekarang kami [Pemkab Bantul] dapat alokasi [untuk pengembangan Bukit Dermo] lagi, tapi jumlahnya tidak sebesar yang kemarin, kira-kira sekitar 50 persen, sekitar Rp7,18 miliar,” katanya Minggu (25/2/2024).

Sebelumnya rencana pengembangan Bukit Dermo telah digarap sejak 2022. Di awal anggaran untuk pengembangan Bukit Dermo dipatok sekitar Rp14 miliar.

Lalu tahun 2023 seharusnya pembangunan tersebut telah memasuki lelang. Namun, lantaran lelang tersebut mundur, pembangunan tersebut belum dapat dilakukan pada 2023. Kemudian 2024, Pemkab Bantul mendapat anggaran DAK tersebut.

Menurut Agus, lantaran anggaran yang didapat dari DAK hanya sebagian dari anggaran yang diperlukan, maka DED Bukit Dermo tengah dikaji ulang. Selain itu, Pemkab Bantul juga akan mencari sumber pendanaan lainnya.

“Sisa anggaran Rp7 miliar itu nantinya akan dikaji. Pemkab Bantul akan mencari sumber pendanaan lain untuk menyelesaikan proyek tersebut,” katanya.

Dia menyampaikan rencananya proses lelang proyek tersebut akan dilakukan pada Maret 2024.

Sementara Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Yuli Hernadi, menyampaikan perubahan anggaran yang signifikan yang ada dalam rencana penataan tersebut berimplikasi pada perubahan rencana pembangunan menara pandang dan Tourist Information Center (TIC).

“Gardu pandang dikurangi dari tiga menjadi satu. TIC sementara belum bisa di bangun karena angarannya jadi turun,” katanya.

Pihaknya sendiri menargetkan pembangunan kawasan Bukit Dermo mulai dikerjakan pada Juni 2024 mendatang. Pembangunannya sendiri diperkirakan berlangsung selama 180 hari.

“Masih melihat uangnya dari pusat dulu,” kata Yuli.

Menurut Yuli, Bukit Dermo akan dibangun dengan beberapa fasilitas pendukung pariwisata, antara lain sky bridge, viewing deck, amphitheater, outdoor gym dan foodcourt. Selain itu ada pula los produk lokal Bantul yang akan mendukung berbagi kegiatan kebudayaan, olahraga, jeep touring hingga pelestarian kawasan.

“Akan ditata sebagai objek wisata yang menawarkan view alam,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Bantul, Suprianto, menyampaikan Bukit Dermo akan berdiri di atas tanah Sultan Ground (SG) seluas 2,7 hektar. Dia menyampaikan untuk pembangunan tersebut telah mendapat serta kekancingan dari Keraton Jogja sejak Maret 2020 lalu. Sehingga menurutnya, rencana pembangunan Bukti Derm dapat dilakukan sesuai perencanaan Pemkab Bantul.

“Mau dioptimalkan seperti apa nanti sesuai dengan program dan desainnya, jadi kalau soal [perizinan] wisatanya sudah selesai,” katanya.

Dia menyampaikan jangka waktu serat kekancingan tersebut selama 10 tahun, dan dapat diperpanjang kembali. Sementara lantaran digunakan oleh Pemda, maka penggunaan SG tersebut tidak perlu membayar biaya sewa kepada Keraton Jogja.

“Nanti artinya kalau ini kembali dianggarkan [dianggarkan untuk pembangunan Bukit Dermo] sudah melalui seleksi dari pengguna jasa. Tinggal kapan akan dimulai kontraknya, masalah tanah [perizinan] sudah selesai,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sempat Terhenti, Pengembangan Wisata Bukit Dermo Dilanjutkan Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya