SOLOPOS.COM - Gumuk Pasir Parangkusumo (jogja.co)

Solopos.com, BANTUL — Abrasi di Gumuk Pasir Parangtritis terjadi setiap tahun. Berdasarkan kajian pada 2022, salah satu pemicu abrasi gumuk pasir itu adalah masifnya aksi penambangan pasir di Sungai Progo.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan penanganan Pascabencana BPBD Bantul, Suprihana, mengatakan salah satu pemicu abrasi pasir yakni adanya kegiatan penambangan di Sungai Progo.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Pemicu utama karena hambatan pasir yang dari Merapi sampai ke laut itu perjalanannya terhambat oleh penambangan, penambangan ini di Progo,” katanya, Minggu (17/9/2023).

Diketahui gumuk pasir Parangtritis terbentuk dari material yang berasal dari Gunung Merapi. Material pasir tersebut kemudian terbawa angin dan arus sungai yang ada di Sungai Opak dan Sungai Progo. Kemudian gelombang laut akan menyebarkan pasir di sepanjang Pantai Parangtritis hingga wilayah Kulonprogo.

Dengan adanya kegiatan penambangan pasir tersebut, menurut Suprihana, akan mengurangi debit pasir yang dialirkan aliran Sungai Progo ke arah Gumuk Pasir Parangtritis. Itulah sebabnya, kegiatan penambangan pasir harus jadi perhatian karena dinilai dapat mengganggu keberlangsungan gumuk pasir tersebut.

“Ini kaitan abrasi dengan bagaimana model penambangan pasir harus diperhitungkan dengan neraca, yang harus ditambang seberapa yang tidak boleh seberapa. Karena ini harus diperhitungkan untuk menjaga laut,” kata dia.

Selain itu, kondisi pantai selatan Bantul yang berpasir dan tidak banyak karang pun membuat gelombang laut yang menuju arah pantai tidak dapat dipecah, sementara gelombang pantai selatan cukup tinggi sehingga abrasi yang terjadi juga cukup tinggi.

“Abrasi [merupakan] proses alam, karena gelombang laut kita lebih besar daripada laut utara Jawa. Dengan gelombang besar itu sudah memungkinkan sekali dengan adanya abrasi, di laut selatan abrasi sampai 2,5 meter berdasarkan kajian 2022,” katanya.

Padahal, menurut Suprihana, gumuk pasir selama ini berfungsi untuk menahan abrasi pantai dan mitigasi tsunami. Dengan berkurangnya suplai pasir ke Gumuk Pasir Parangtritis, kata dia, akan mengurangi mitigasi bencana yang ada di sana.

“Gumuk pasir itu sendiri berfungsi mengurangi seperti tsunami atau abrasi,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Terjadi Abrasi 2,5 Meter di Gumuk Pasir per Tahun, BPBD Bantul: Tambang Pasir Progo Biangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya