SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Solopos.com, BANTUL — Setiap tahun jumlah nelayan di Kabupaten Bantul semakin sedikit. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, salah satunya karena tingginya ombak di Pantai Selatan.

Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, setiap tahun ada penurunan jumlah nelayan sekitar 5 hingga 15 orang. Sedangkan untuk penambahan nelayan sangat minim, yakni hanya 2 hingga 5 orang per tahun.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Mina Samudra sekaligus nelayan Pantai Samas, Tri Jarwanto, mengaku minat warga untuk menjadi nelayan di Pantai Samas cukup minim.

“Untuk regenerasi nelayan peminatnya kurang. Kalau di Pantai Selatan ombaknya agak besar, sehingga regenerasi nelayan itu, sebelum [melaut] takut dulu. Mitos Pantai Selatan ombaknya besar, banyak orang tua melarang anaknya menjadi nelayan,” katanya, Minggu (14/1/2024).

Sementara itu, Kepala DKP Bantul, Istriyani menyampaikan regenerasi nelayan di Bantul sulit dilakukan, lantaran ada banyak alasan nelayan berhenti melaut.

Beberapa alasan nelayan berhenti melaut antara lain karena larangan melaut dari keluarga, nelayan meninggal dunia, pindah domisili, atau beralih profesi.

“Regenerasi nelayan proses yang panjang, enggak bisa, misal kita latih tahun ini melaut, tahun depan belum tentu [melaut]. Kemungkinan dia tidak menjadi nelayan cukup banyak,” ujarnya.

Dia menuturkan selama ini DKP Bantul telah berupaya mendorong regenerasi nelayan dengan menyelenggarakan pelatihan, magang, pemberian peralatan keselamatan melaut, dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan bagi 12 orang nelayan pada 2023.

Sementara di tahun ini, DKP Bantul akan mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pelatihan tersebut.

Lebih lanjut, Sub Koordinator Kelompok Substansi Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Nelayan DKP Bantul, Pramahdiansyah, mengaku jumlah penambahan nelayan lokal Bantul masih minim.

Dia pun berharap pelatihan yang diselenggarakan DKP tersebut dapat mendorong regenerasi nelayan.

“Regenerasi nelayan upaya peningkatan produksi [perikanan] dari ekstensifikasi menambah jumlah personel, Rumah Tangga Perikanan [RTP], kelompok yang memberikan kontribusi produksi,” katanya.

Berdasarkan data DKP Bantul tahun 2023, jumlah nelayan tangkap di Bantul ada 1.098 orang, yang terdiri dari 381 orang nelayan laut dan 717 orang nelayan sungai.

Dari jumlah tersebut, 318 nelayan laut telah bergabung dalam 24 kelompok nelayan. Sementara menurutnya, masih ada ratusan nelayan lain yang belum bergabung dalam kelompok.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Nelayan Bantul Semakin Berkurang, Mitos Laut Selatan Ternyata Jadi Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya