Jogja
Minggu, 14 Januari 2024 - 19:38 WIB

Regenerasi Nelayan di Bantul Masih Minim, Ini Faktor Penyebabnya

Stefani Yulindriani Ria S. R  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Solopos.com, BANTUL — Setiap tahun jumlah nelayan di Kabupaten Bantul semakin sedikit. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, salah satunya karena tingginya ombak di Pantai Selatan.

Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, setiap tahun ada penurunan jumlah nelayan sekitar 5 hingga 15 orang. Sedangkan untuk penambahan nelayan sangat minim, yakni hanya 2 hingga 5 orang per tahun.

Advertisement

Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Mina Samudra sekaligus nelayan Pantai Samas, Tri Jarwanto, mengaku minat warga untuk menjadi nelayan di Pantai Samas cukup minim.

“Untuk regenerasi nelayan peminatnya kurang. Kalau di Pantai Selatan ombaknya agak besar, sehingga regenerasi nelayan itu, sebelum [melaut] takut dulu. Mitos Pantai Selatan ombaknya besar, banyak orang tua melarang anaknya menjadi nelayan,” katanya, Minggu (14/1/2024).

Advertisement

“Untuk regenerasi nelayan peminatnya kurang. Kalau di Pantai Selatan ombaknya agak besar, sehingga regenerasi nelayan itu, sebelum [melaut] takut dulu. Mitos Pantai Selatan ombaknya besar, banyak orang tua melarang anaknya menjadi nelayan,” katanya, Minggu (14/1/2024).

Sementara itu, Kepala DKP Bantul, Istriyani menyampaikan regenerasi nelayan di Bantul sulit dilakukan, lantaran ada banyak alasan nelayan berhenti melaut.

Beberapa alasan nelayan berhenti melaut antara lain karena larangan melaut dari keluarga, nelayan meninggal dunia, pindah domisili, atau beralih profesi.

Advertisement

Dia menuturkan selama ini DKP Bantul telah berupaya mendorong regenerasi nelayan dengan menyelenggarakan pelatihan, magang, pemberian peralatan keselamatan melaut, dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan bagi 12 orang nelayan pada 2023.

Sementara di tahun ini, DKP Bantul akan mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pelatihan tersebut.

Lebih lanjut, Sub Koordinator Kelompok Substansi Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Nelayan DKP Bantul, Pramahdiansyah, mengaku jumlah penambahan nelayan lokal Bantul masih minim.

Advertisement

Dia pun berharap pelatihan yang diselenggarakan DKP tersebut dapat mendorong regenerasi nelayan.

“Regenerasi nelayan upaya peningkatan produksi [perikanan] dari ekstensifikasi menambah jumlah personel, Rumah Tangga Perikanan [RTP], kelompok yang memberikan kontribusi produksi,” katanya.

Berdasarkan data DKP Bantul tahun 2023, jumlah nelayan tangkap di Bantul ada 1.098 orang, yang terdiri dari 381 orang nelayan laut dan 717 orang nelayan sungai.

Advertisement

Dari jumlah tersebut, 318 nelayan laut telah bergabung dalam 24 kelompok nelayan. Sementara menurutnya, masih ada ratusan nelayan lain yang belum bergabung dalam kelompok.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Nelayan Bantul Semakin Berkurang, Mitos Laut Selatan Ternyata Jadi Penyebabnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif