SOLOPOS.COM - Tersangka EA dalam rilis kasus dokter gadungan yang diungkap jajaran Reskrim Polresta Sleman di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, SLEMAN – Fakta menyengangkan terungkap dalam kasus dokter gadung PSS Sleman. Ternyata tersangka berinisial EA itu telah melakukan aksi penipuan sejak 2013, bahkan dia sempat menjadi dokter untuk menangani Timnas U-19 Indonesia.

Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, mengatakan sebelum dilaporkan ke polisi oleh manajemen PSS Sleman pada 3 Desember 2021, tersangka EA sudah malang melintang menipu sebagai dokter klub sepak bola di Indonesia.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Dalam pemeriksaan, tersangka EA mengaku telah bekerja sebagai dokter setidaknya di tujuh klub sepak bola berbeda. Pada 2013, tersangka juga sempat menjadi dokter untuk menangani Timnas U-19 Indonesia.

Riski mengungkapkan berdasarkan pengakuan tersangka, klub yang pernah ditangani selain PSS di antaranya adalah Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC dan Kalteng Putra.

“Selain itu ada Timnas U-19, dia [EA] sempat menangani dua kali,” katanya kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).

Dia menjelaskan, untuk menjalankan aksinya, EA bermodalkan ijazah kedokteran palsu yang didapatkan dengan mengunduhnya di Internet lalu diedit dengan mengubah nama di ijazah itu.

“Memang sudah banyak klub yang menjadi korban. Tersangka kami tangkap di Jakarta pada 24 Januari 2024,” katanya.

Menurut Riski, penangkapan tersangka tidak mudah lantaran yang bersangkutan terus berpindah tempat. Pasalnya, tim sudah pernah ke kampung halamannya di Palembang, tetapi yang bersangkutan sudah pindah ke tempat lain.

“Terakhir diinformasikan di Jakarta hingga akhirnya kami bisa menangkapnya di Cibodas,” katanya.

Presiden Direktur PSS, Gusti Randa, berterima kasih kepada jajaran Polresta Sleman yang berhasil mengamankan dokter gadungan yang sempat berkerja di PSS.

Menurut dia, kasus ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi dikarenakan salah penanganan yang dilakukan berdampak terhadap kondisi pemain.

Salah satunya dialami oleh bomber muda PSS, Sadam Gaffar. Hingga sekarang kondisinya belum bisa sembuh dari cedera ACL yang diderita pada musim 2021-2022.

“Sudah ikut latihan, tapi kondisinya belum bisa kembali fit,” katanya.

Gusti Randa pun mengakui bahwa sepak terjang EA tidak hanya di PSS. Pasalnya, terdapat sejumlah klub sepak bola di Indonesia yang ditangani tersangka.

“Yang sudah laporan adalah PSS. Untuk klub yang lain belum tahu, apa juga membuat laporan yang sama,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Beraksi sejak 2013, Ini Daftar Klub Bola yang Jadi Korban Dokter Gadungan PSS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya