Jogja
Rabu, 6 Maret 2024 - 22:33 WIB

Wow, Sejumlah TPS3R di Bantul Mampu Kelola Sampah hingga 30,15 Ton per Hari

Stefani Yulindriani Ria S. R  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memilah sampah plastik di BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (7/2/2023). Kelompok itu mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik menjadi batako. (Antara/Hendra Nurdiansyah)

Solopos.com, BANTUL – Sejumlah Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Kabupaten Bantul mampu mengelola sampah hingga 30,15 ton per hari. Pengelolaan di TPS3R ini sangat penting terlebih dalam waktu dekat TPST Piyungan akan ditutup permanen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, menyampaikan selama masa desentralisasi pengolahan sampah Pemkab Bantul mendorong pengolahan sampah melalui TPS3R yang ada.

Advertisement

“Terkait proses penutupan [TPST Piyungan] April ini [2024], kami terus menjalankan schedule yang ada, seperti TPS3R, saya juga mendorong [TPS3R] yang belum optimal juga,” katanya, Rabu (6/3/2024). 

Saat ini ada tujuh TPS3R yang telah optimal mengolah sampah hingga 30,15 ton per hari. TPS3R tersebut terdiri dari TPS3R Panggungharjo yang mampu mengolah sampah hingga 5,15 ton per hari, TPS3R Guwosari mampu mengolah sampah hingga 5 ton per hari, TPS3R Karangtengah mencapai  8,5 ton per hari. Selain itu, TPS3R Caturharjo mampu mengolah sampah hingga 0,30 ton per hari, TPS3R Potorono mengolah sampah hingga 7,98 ton per hari, TPS3R Panjangrejo mencapai 0,9 ton per hari, dan TPS3R Murtigading mencapai 2,32 ton per hari.

Bambang juga mendorong pengolahan sampah melalui bank sampah, sehingga diharapkan sampah selesai di setiap rumah tangga. Selain itu, menurut Bambang, Satpol PP Bantul juga telah melakukan proses yustisi bagi pembuang sampah liar.

Advertisement

“Itu [yustisi bagi pembuang sampah liar] ultimum remedium, dengan adanya penutupan Piyungan mari kita pedulian bersama, semua terdampak,” katanya.

Bambang menyampaikan Pemkab Bantul juga terus menjalankan pembangunan beberapa TPST sesuai rencana.

“Kita juga dalam proses pembangunan TPS yang baru seperti Dingkikan, [ITF Pasar] Niten dan Modalan. Tetapi ini masih proses artinya butuh waktu untuk bangunan dan alat ready beroperasional,” ujarnya. 

Advertisement

Sebelumnya, ITF Pasar Niten mulai beroperasi sejak Februari 2024 dan mampu mengolah sampah dengan kapasitas 5 ton sehari. Sementara pembangunan TPST Modalan saat ini baru mencapai 20 persen.

Sedangkan TPST Dingkikan Argodadi, Sedayu saat ini masih dalam tahap penetapan pemenang tender. TPST Modalan dan TPST Argodadi masing-masing akan mampu mengolah sampah hingga 40 ton per hari, dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada September 2024.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul TPST Piyungan Ditutup, Pemkab Bantul Klaim Mampu Kelola Sampah Mandiri 30,15 Ton per Har

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif