SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KULONPROGO – Warga di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan kawasan tambang di lahan seluas 7.000 meter persegi yang sudah tidak beroperasi. Warga mengeluh karena sisa material tambang itu masih berserakan dan dikhawatirkan bisa memicu tanah longsor saat hujan deras.

Apalagi pada awal Januari 2024, di kawasan tersebut terjadi tanah longsor yang mengakibatkan akses jalan terputus. Material tambang yang menyebabkan longsor pada Januari itu disebabkan hujan deras.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“[Longsoran] Yang dulu itu sudah dievakuasi, yang dekat jalan kami. Tetapi sekarang yang di lokasi penambangan masih ada materialnya, kami khawatir menyebabkan longsor lagi kalau hujan deras,” kata Lurah Sidomulyo, Supriyanto, Selasa (26/3/2024).

Supriyanto menyampaikan sejak terjadi longsor pada Januari itu, pemilik tambang belum berkoordinasi dengan pihak kalurahan untuk mengevakuasi material galian tersebut. Warga dan pihak kalurahan juga sepakat tidak akan memperpanjang izin tambang tersebut.

“Belum juga menemui, saya dan warga sudah sepakat tidak akan memperpanjang izin tambangnya,” ujarnya.

Reklamasi pertambangan tersebut, menurut Supriyanto, tanggung jawab pemilik tambangnya.

“Mereka sudah meminjamkan uang untuk reklamasi, nanti jika tidak direklamasi kami tidak akan menandatangani uang jaminan itu,” tegasnya.

Dia menuturkan evakuasi material tambang tersebut perlu dilakukan dengan alat berat. Warga tidak bisa membersihkan sendiri. Apalagi hal itu bukan tanggung jawab warga.

Sementara itu, BPBD Kulonprogo menyebut evakuasi material yang berpotensi longsor dapat dilakukan dengan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum.

“Karena kalau alat berat kami tak punya, selama ini pinjam Dinas Pekerjaan Umum [DPUPKP],” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa, Selasa siang.

Budi mengaku sudah pernah berkoordinasi dengan pemilik tambang di Kalurahan Sidomulyo itu. Mereka berkomitmen untuk mengevakuasi material galian. “nanti coba kami update,” tuturnya.

Menurut dia, jika terjadi longsor, maka mutlak tanggung jawab pemiliknya.

“Karena kalau begitu bukan termasuk bencana alam, itu bisa masuk bencana karena kelalaian manusia, jadi yang mesti tanggung jawab pemilik tambangnya,” ujar dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Material Sisa Tambang di Pengasih Rawan Longsor dan Bahayakan Warga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya