Solopos.com, BANTUL — Sebanyak 15 bangunan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan cagar budaya ini melalui proses yang panjang dan ketat serta melibatkan tim ahli cagar budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan selain penetapan 15 bangunan menjadi cagar budaya, pihaknya juga memberikan anugerah kepada 20 cagar budaya lainnya sebagai wujud apresiasi.
Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas
“Anugerah ini adalah salah satu tugas dari pemerintah daerah sesuai yang diamanatkan oleh UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang salah satunya adalah pemberian penghargaan kepada pengelola cagar budaya,” kata dia di Balai Budaya Karangkitri, Sewon, Selasa (28/11/2023).
Dia menuturkan selain memberikan penghargaan, pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap cagar budaya yang telah ditetapkan.
“Kita berharap dengan adanya penghargaan ini akan menambah semangat dari seluruh pengelola cagar budaya di Kabupaten Bantul untuk terus menjaga dan melestarikan cagar budaya,” jelas dia yang dikutip dari bantulkab.go.id.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyampaikan cagar budaya merupakan bangunan yang memiliki nilai-nilai sejarah yang akurat. Menurut dia, bangunan-bangunan tersebut dulunya dipilih oleh nenek moyang dan digunakan untuk kepentingan-kepentingan pada waktu tersebut.
“Penetapan cagar budaya ini juga dapat digunakan sebagai media perbaikan, pemeliharaan, dan sebagai bagian dari sejarah yang bisa diinformasikan kepada masyarakat,” jelas Joko.
Joko menuturkan cagar budaya dapat digunakan sebagai pengingat nilai-nilai perjuangan para pendiri bangsa pada saat itu. Sehingga kedepannya diharapkan PBB cagar budaya yang sudah ditetapkan akan ditanggung pemerintah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
